Keberadaan tenaga kerja asing (TKA) masih saja dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan di level internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi.
- Serah Terima Pengembalian Program Ketahanan Pangan Desa Petuguran
- Indonesia-Malaysia Upayakan Hapus Diskriminasi Kelapa Sawit
- Petani Wonogiri Dapat Bantuan Sarana Pertanian Senilai Rp 12,9 Miliar
Baca Juga
Menurut Frans, posisi TKA sebagai marketing cukup vital untuk menjaring konsumen tak cuma di dalam negeri, melainkan juga luar negeri. Menurutnya, dengan adanya TKA yang masuk ke Jawa Tenga, mereka tidak serta merta menempati posisi yang sembarangan.
"Kita ambil sisi positifnya sajalah. Kita kan juga butuh mereka sebagai marketing untuk mempromosikan produk-produk kita ke luar negeri. Enggak gampang lho melakukan teknik marketing sampai ke luar negeri," kata Frans saat berbincang dengan RMOLJateng, Selasa (28/8).
Frans menilai, banyaknya TKA yang ada di Jawa Tengah, menunjukkan pertumbuhan perekonomian lokal yang berkembang pesat. Para pekerja asing, lanjut Frans hanya akan ditempatkan di posisi-posisi penting saja. Misal sektor manajerial sampai tingkatan direksi.
"Untuk sektor-sektor produksi dan sebagainya itu pasti pakai orang lokalan kita dong. Kecuali kalau posisinya berada di Kalimantan. TKA yang punya kemampuan mengendarai truk besar tentunya dipakai sebagai sopir pabrik. Sehingga ilmunya nanti bisa ditularkan ke orang lokal," ungkapnya.
Sektor-sektor industri yang dimasuki oleh TKA pun tidak bisa sembarangan. Menurut Frans, TKA akan dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan di pabrik tambang maupun pembangkit listrik. Karena mereka punya keahlian untuk menggarap dua sektor industri tersebut.
- Wamendag Sidak ke Pasar Kendal Temukan Migor Curah di Bawah HET
- BKP Kementan: Target Diversifikasi Pangan Lokal 10 Persen Per Tahun
- Pembentukan Koperasi Merah Putih Wonogiri, Bukan Bertahap Tapi Serentak