- FGD Lintas Komunitas, KP2KKN Jawa Tengah Soroti Banyaknya Kasus Mafia Tanah
- Rajut dan Kawal Pembangunan Jawa Tengah, RMOLJateng Gandeng KP2KKN
- Desa Inovatif
Baca Juga
Tulisan ini disampaikan pada Dialog Revitalisasi Wisat Religi Kabupaten Demak (Renaisance Demak Menapaki Kembali Kejayaan, 28 September 2024)
Barongan merupakan seni yang sangat populer di tengah masyarakat Demak. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak. Jadi usianya kini telah menapaki lima abad, sebuah perjalanan panjang yang luar biasa. Bukti begitu populernya banyak bermunculan sanggar di berbagai tempat, di wilayah Demak.
Di Kecamatan Bonang misalnya, sedikitnya terdapat empat sanggar seni barongan yaitu Sanggar Condromowo, Kademangan, Kusumo Joyo, dan Putro Turonggo Samudro. Keempat sanggar tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 400 pemuda pemudi aktif melestarikan budaya barongan. Sanggar – sanggar tadi pernah juga malang melintang di ajang pentas bertaraf nasional, bahkan salah satu sanggar yaitu sanggar Kademangan pernah menjadi duta Jawa Tengah untuk pentas di Malaysia dan Singapura.
Sanggar seni barongan juga sering pentas mewakili Kabupaten Demak pada even yang diselenggarakan oleh Disporapar Provinsi Jawa Tengah diantaranya even Internasional BIAPF ( Borobudur International Art Performance and Festival ) yang diselenggarakan di Taman Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang.
Kesenian barongan Demak memiliki ciri khas tersendiri. Selain ceritanya yang pakem, pakaian yang digunakan oleh para pemain barongan juga berbeda dengan barong-barong lain. Barongan Demak biasanya menceritakan tentang perjuangan kaum ulama pada saat membuka hutan Glagah Wangi. Dikisahkan kaum ulama mendapat perlawanan dari siluman penghuni hutan Glagah Wangi, namun akhirnya siluman tersebut bisa dikalahkan dan akhirnya mau diajak bersatu untuk menjadikan hutan Glagah Wangi menjadi sebuah kerajaan, yaitu Kerajaan Demak Bintoro.
Sedangkan dari segi pakaian yang dikenakan oleh pemain barongan Demak menonjolkan unsur batik khas pesisiran, motif batik khas pesisiran ini biasa dipakai para pemain barongan meliputi ulam segaran, semangka tegalan dan tiga rangsak. Semua motif batik tersebut rata-rata memiliki warna cerah menyolok.
Barongan termasuk kesenian kolosal. Satu group didukung puluhan sampai ratusan personel, dengan peran masing masing. Ada yang berperan sebagai penari kuda lumping, pemain barongan, pengrawit, penari butonan dan narrator.
Selain itu ada juga nanti yang memiliki peran sebagai penampil atraksi. Atraksinya pun beragam dari setiap sanggar seni memiliki atraksi sendiri – sendiri. Berikut fungsi dari peran yang dimainkan pemain barongan :
1.Narrator.
Peran narrator dalam pementasan sebagai pembawa alur cerita dari barongan tersebut. Dia hadir diawal untuk membuka dan selalu memberi pengarahan kepada setiap sesi pementasan barongan.
- Pengrawit Atau Pemain Karawitan
Pemain karawitan atau biasa dikenal dengan sebutan pengrawit memiliki tugas yaitu mengiringi musik dari pementasan barongan dan juga mengiringi pemain kuda lumping, selain itu pemain karawitan juga biasanya memberikan sound effect saat pementasan barongan yang membuat kita terbawa suasana dan lebih menghayati alur cerita dari barongan. Biasanya pengrawit akan di isi oleh para pemain gamelan dan ditemani beberapa sinden.
- Pemain Barongan
Dari namanya saja sudah bisa diketahui bahwa pemain barongan tugasnya adalah memainkan barongan, biasanya satu barongan di isi dua sampai tiga pemain. Pemain pertama biasanya bertugas sebagai pemegang kepala barongan, selain harus mempunyai kekuatan untuk mengangkat barongan pemain pertama juga harus bisa memiliki kepandaian agar barongan bisa terlihat seperti mahluk hidup .
- Penari Kuda Lumping
Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Penari kuda lumping pada barongan biasanya mengisi bagian awal sebelum barongan di mulai, pada umumnya pemain kuda lumping adalah wanita tapi di beberapa sanggar seni ada juga penari pria. Pada daerah lain memang penari kuda lumping itu pria, dan kuda lumping di daerah lain hanya menampilkan kuda lumping dan atraksinya saja.
- Penari Butonan / Pentolan
Penari Butonan atau yang juga disebut Pentolan menurut masyarakat Demak adalah penari yang memakai topeng buto ( Raksasa ), Pentolan biasanya saat pementasan selalu bersamaan dengan barongan, tugas dari para pentolan dalam pentas seni adalah menemani barongan melawan kebaikan, tapi ada juga beberapa pentolan yang dikisahkan melawan para barongan. Di samping ada karakter butonan yang menyeramkan adajuga sosok butonan yang lucu dan menghibur, biasanya disebut tembem.
- Pemain Atraksi
Terakhir adalah pemain atraksi, pemain atraksi biasanya ada yang khusus dan ada juga yang diambil dari pemain barongan, penari butonan, dan pemain kuda lumping. Para pemain yang melakukan atraksi harus memiliki ketahanan tubuh yang kuat serta dibekali dengan latihan rutin. Diantara beberapa atraksi yang dilakukan saat pementasan seni barongan adalah memakan beling, memecahkan kelapa dengan kepala, memakan neon hidup, memakan bara api, memakan menyan, bambu gila, dan lain – lain. Atraksi biasanya tergantung sanggar seni dan permintaan dari seseorang yang mempunyai hajatan tersebut.
Barongan menjadi kesenian tradisional yang popular di Demak dan di nanti oleh Masyarakat disetiap event. Bahkan sering ditanggap ( disewa untuk tampil ) pula oleh perorangan saat mereka mempunya hajatan seperti pernikahan, khitanan, sedekah bumi, syawalan dll.
Akankah seni Barong di Demak ini dapat bertahan bahkan berinovasi tetap dengan budaya local Demak?.
- Agrowisata Sekar Aji, Destinasi Pilihan di Tepi Sungai Demak
- Lumbung Padi Tertua se Asia Tenggara Tersembunyi di Jantung Kota Demak
- Taman Bogorame, Oase di Tengah Teriknya Demak