Batik Gambir atau batik yang pewarnaannya menggunakan tanaman Gambir mulai langka, namun ternyata masih eksis berproduksi ditengah masa pandemi ini.
- Pengakuan Pengusaha Industri Genting Bata, Saat Tiba Bulan Muharam
- BFI Finance Bekali Pelatihan Usaha Bagi UMKM
- Pengusaha Minta Pemerintah Tertibkan Truk 'Obesitas'
Baca Juga
Batik Gambir atau batik yang pewarnaannya menggunakan tanaman Gambir mulai langka, namun ternyata masih eksis berproduksi ditengah masa pandemi ini.
Perajin batik Adi Busana, milik Yayuk, yang ada di desa Cangkol, kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, salah satu yang eksis membatik dengan bahan pewarna alam termasuk Gambir.
"Saya bertahan dengan Batik Gambir dan ada pewarna alam lain, meskipun harganya tinggi dan pembeli berkurang selama pandemi," kata Yayuk, Sabtu (3/10).
Batik Gambir tersebut bermula dari ide Yayuk yang kala itu melihat seseorang sedang 'Nginang' menggunakan daun sirih.
"Jaman dulu orang Nginang pakek sirih dan bibirnya warna hitam dan awet tidak bisa hilang, akhirnya saya membuat batik dari Gambir itu, dan ternyata di pasaran sangat diminati," jelasnya.
Batik dengan pewarna Gambir dan pewarna alam lainnya memang punya konsumen tersendiri. Karena kualitasnya sangat bagus dan motif yang lebih beragam membuat banyak pecinta batik yang memilih batik Gambir ini sebagai busana atau koleksi.
Batik Gambir ini ia beri harga mulai dari Rp 200 ribu hingga jutaan. Sementara itu untuk pengembangan motifnya, Yayuk mengungkapkan tergantung dari keadaan lingkungan, bisa tanaman, hewan atau abstrak.
Yayuk menambahkan, beberapa pejabat juga sudah pernah memakai hasil karyanya, seperti Cahyo Kumolo, Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Meskipun selama pandemi ini penjualan turun hingga 50 persen, namun saya tidak memecat karyawan, semua masih bekerja, produksi batik juga masih, kami berharap keadaan segera pulih dan batik menjadi pilihan masyarakat Indonesia," tandas Yayuk.
- DPMPTSP Batang Ajak 30 UMKM Lengkapi Sertifikasi Halal dan BPOM
- P4L Awards 2021 dari Semen Gresik untuk Desa dengan Ketahanan Pangan Terbaik
- SIG Serahkan Bantuan Pembangunan Sarana Pendidikan dan Ibadah senilai Rp1,36 Miliar