- Pemkot Beri Edukasi Jaminan Sosial dan Akses Keuangan Bagi Pelaku Usaha
- Opak Sili, Bukan Opak Biasa
- Kriya Berbasis Kayu, Unggulan Ekonomi Kreatif Dari Bandungsari Demak
Baca Juga
Batik melekat dengan Kota Pekalongan. Fakta itu memang tidak bisa terbantahkan. Namun, siapa sangka jika batik kini juga bisa disebut berasal dari Demak.
Adalah Mulyono, pebatik asal Kelurahan Kadilangu, Kecamatan/Kabupaten Demak, yang berhasil mengangkat kembali warisan budaya batik Demak yang sempat terlupakan hingga menembus pasaran lokal maupun internasional dengan Batik Ciprat yang dikembangkannya.
Dari Demak menatap Dunia. Begitu ungkapan yang pas. Ya, karya-karyanya tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Batik Demak yang dikembangkan oleh Mulyono tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga memiliki makna yang mendalam.
"Kami ingin setiap lembar batik yang kami hasilkan tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki cerita dan makna yang mendalam," ujar Mulyono.
Ya, batik-batik karya Mulyono memang terkenal dengan motif-motifnya yang unik dan sarat makna filosofis.
Motif-motif seperti belimbing, soko tatal Masjid Agung, dan pintu beledek menjadi ciri khas yang membedakan batik Demak dari daerah lain.
Mulyono mengungkapkan bahwa inspirasi motif-motif tersebut berasal dari sejarah dan kekayaan alam Demak.
Sejak didirikan pada tahun 2010, Batik Mulyono telah meraih berbagai penghargaan, termasuk juara II lomba batik tingkat kabupaten.
Produk batik Mulyono tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh pelanggan dari luar kota seperti Solo, Yogyakarta, Jakarta, Kalimantan, dan Sulawesi.
Penjualan secara online melalui media sosial juga membantu memperluas jangkauan pasar Batik Mulyono.
Selain memproduksi kain batik, Batik Mulyono juga menawarkan berbagai produk jadi seperti baju, masker, dan tas batik.
Dengan komitmen terhadap kualitas dan inovasi, Batik Mulyono terus berupaya untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya batik Demak.
Dengan dedikasi dan kerja keras, Batik Mulyono tidak hanya berhasil menghidupkan kembali tradisi batik Demak, tetapi juga membawa nama Demak ke kancah internasional.
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya dan sejarah Demak melalui batik," ujarnya.
Dengan dedikasinya, Mulyono pun menjadi salah satu perajin batik yang paling berpengaruh di Kabupaten Demak.
Pemerintah Kabupaten Demak juga telah mengakui kontribusinya dengan mempromosikan batik Demak sebagai salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan.
Batik Mulyono tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat Demak, tetapi juga menjadi representasi keindahan dan keunikan budaya Indonesia yang perlu dikenal dunia.
Dengan semangat melestarikan tradisi batik, Mulyono berharap batik Demak akan terus eksis dan semakin mendunia, membawa kebanggaan dan keindahan Indonesia ke setiap sudut dunia.
- Tradisi Kupatan Demak, Warisan dari Leluhur
- Batik Koesmanto, Buah Karya Eksklusif Seniman Demak