Bawang Putih Ikut Menyumbang Kenaikan Inflasi Di Purwokerto

Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini memprediksi kenaikan harga bawang putih berdampak pada inflasi di wilayah Banyumas sepanjang April 2019.


Prediksinya ada kenaikan, tapi saya belum melihat angkanya. Saya belum lihat angkanya yang detail mengenai kenaikan yang terakhir," kata Agus Chusaini di sela acara Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Eks Keresidenan Banyumas di Purwokerto, Selasa (23/4).

Agus mengatakan perkembangan inflasi pada dua kota perhitungan di wilayah Eks Karesidenan Banyumas pada tahun 2018. Diantaranya inflasi tercatat sebesar 2,98 persen (year on year/yoy) untuk Purwokerto, sedangkan inflasi Cilacap tercatat sebesar 3,21 persen (yoy).

Agus merinci selama tahun 2018, berdasarkan kelompok penyumbang inflasi didorong oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok bahan makanan, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.

Komoditas penyumbang inflasi yang sering muncul antara lain beras, cabai merah, bawang merah dan bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, gas dan bahan bakar minyak.

"Sampai dengan bulan Maret 2019, Purwokerto tercatat mengalami inflasi sebesar 0,09 persen (year to date/ytd), Cilacap 0,39 persen (ytd), Banjarnegara 0,24 persen (ytd), dan Purbalingga 0,22 persen (ytd)," katanya.