Seperti inilah kondisi Majalah Dinding (Mading) berbasis Elektronik di SMP Kabupaten Kendal yang saat ini kasusnya masih ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Jawa tengah.
- Bagian I: Pasutri Di Salatiga Gelapkan 60 Mobil Rental
- Polres Rembang Bekuk Kawanan Pengeroyokan di Gunungmulyo
- Juliari Batubara Mohon Bebas dari Segala Dakwaan Suap Bansos
Baca Juga
Dari beberapa sekolah yang menerima bantuan majalah dinding elektronik itu salah satunya SMP Negeri 2 Boja. Mading elektronik tersebut saat ini masih dapat digunakan dengan baik meski jarang digunakan oleh siswa siswinya.
Aefatul, salah satu siswi kelas 9 SMP Negeri 2 Boja mengatakan, awal mula mading itu diluncurkan sering digunakan oleh siswa. Namun saat ini sudah tidak pernah digunakan lagi.
"Kalau saya nggak pernah pakai karena ngga tahu itu apa. Baru tahu setelah kelas 9 ini," katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Boja, Hartanto, mengatakan bahwa mading elektronik tersebut merupakan sebuah komputer dengan layar sentuh ukuran layar yang sangat lebar yakni sebesar 40 inch.
Para siswa dapat menggunakan mading tersebut untuk mendapatkan informasi yang diunggah oleh pihak sekolah maupun untuk mengakses internet.
Kondisi saat ini mading tersebut masih dapat digunakan seperti biasa.
Bahkan muridnya tak jarang menggunakan untuk mengakses internet saat istirahat belajar.
"Mading elektronik yang ada disini jumlahnya dua unit. Yang satu ukurannya sekitar 40 inch dan satunya ukurannya kecil. Kami menerimanya sepaket beserta sebuah tablet," katanya.
Hartanto yang juga pernah menjabat Kepala Sekolah di SMP Negeri 3 Boja itu menjelaskan bahwa ada rasa khawatir saat menggunakan mading tersebut. Pasalnya, di sekolah yang dulu saat mading tersebut dioperasikan pernah mengalami mati akibat kesalahan teknis saat dioperasikan. Namun saat diperbaiki oleh teknisi, mading tersebut kembali normal.
"Ya tidak semua guru kan mengerti alat seperti ini. Ya khawatirnya seperti itu, semisal mendapat kunjungan dari pihak luar dan hendak menggunakan mading, takutnya tiba-tiba tidak dapat beroperasi," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Kendal, Joko Pratikno mengungkapkan bahwa pengadaan mading tersebut bertotal 30 unit yang dibagikan ke 30 SMP di kabupaten Kendal.
"Itu sudah lama yakni tahun 2016. Dan saya tidak hafal sekolah-sekolah mana saja yang menerima," katanya.
Mading yang berada di SMP Negeri 2 Boja memiliki spesifikasi komputer yakni prosessor menggunakan Intel Atom dengan kecepatan prosesor yakni1,84 Ghz, dan memiliki Random Access Memoyi (RAM) sebesar 4 GigaByte (GB). Sedangkan untuk kemampuan grafis menggunakan chipset Intel HD dengan jumlah memori grafis sebesar 2 GB.
Kasus mading elektronik tersebut dianggarkan dengan anggaran sebesar Rp 6 miliar, namun nilai lelang dari pengadaan mading tersebut yakni 5,8 miliar. Maka anggaran yang dikelurakan untuk mading di setiap sekolah mencapai Rp 193 juta. Rp 193 juta itu dibelikan dua buah mading dengan sepesifikasi yang telah disebutkan diatas dan satu unit tablet.
- Viral Colek Bokong Di Lampu Merah Arteri Soekarno-Hatta, Pria Ini Ditangkap Polisi
- Dewan Press Dan JMSI Jateng Sepakat Usut Tuntas Perekayasa Informasi
- Gubernur Nonaktif Sulsel Nurdin Abdullah Menjalani Sidang Perdana