Debu tebal kembali menyelimuti ibukota China, Beijing. Kualitas udara langsung berada pada level bebahaya maksimum.
- Kesehatan Mahathir Mohamad Semakin Membaik
- Hometown ChaChaCha' TvN Merilis Poster Karakter Shin Min Ah, Kim Seon Ho, & Lee Sang Yi
- Billboard Joe Biden "Making the Taliban Great Again!" di Pennsylvania Curi Perhatian
Baca Juga
Debu tebal kembali menyelimuti ibukota China, Beijing. Kualitas udara langsung berada pada level bebahaya maksimum.
Itu terjadi ketika bagian barat laut China yang kering dihantam badai pasir kedua dalam dua pekan terakhir karena angin dari Mongolia, seperti diberitakan Kantor Berita RMOL.
Alhasil, debu membuat jarak pandang berkurang.
Di kota, gedung-gedung pencakar langit tampak tertutup badai pasir, sementara para pejalan kaki berusaha menutupi mata ketika hembusan debu menyapu jalanan.
Indeks kualitas udara resmi Beijing mencapai level maksimum 500 pada Minggu pagi (28/3), dengan partikel mengambang yang dikenal sebagai PM10 melampaui 2.000 mikrogram per meter kubik di beberapa distrik, seperti yang dilaporkan Reuters.
Sementara itu, partikel PM2.5 yang jauh lebih kecil berada di atas 300 mikrogram per meter kubik. Standar PM2.5 di China sendiri adalah 35 mikrogram.
Partikel PM2.5 sangat berbahaya karena sangat kecil dan dapat masuk ke aliran darah, sedangkan PM10 adalah partikel yang lebih besar yang dapat masuk ke paru-paru.
Administrasi Meteorologi China sudah mengeluarkan peringatan kuning pada Jumat (26/3). Saat itu badai pasir menyebar dari Mongolia ke provinsi China utara termasuk Mongolia Dalam, Shanxi, Liaoning dan Hebei, yang mengelilingi Beijing.
Kantor meteorologi mengatakan badai pasir baru-baru ini yang melanda Beijing berasal dari Mongolia, di mana suhu yang relatif lebih hangat pada musim semi ini dan berkurangnya curah hujan mengakibatkan lebih banyak area tanah kosong.
Badan meteorologi juga memperingatkan akan ada lebih banyak badai pasir yang melanda Beijing pada April karena cuaca buruk.
- Nicky Minaj Bersiap Datang Jika Dipanggil Gedung Putih
- Tokyo Minta RS Perbanyak Tempat Tidur Khawatirkan Kasus Covid-19 Naik Saat Olimpiade
- Erdogan Tak Terima Militer Turki Disebut Gunakan Senjata Kimia