Beragam Jenis Topeng di Wonosobo Akan Digali Untuk Daya Tarik Wisata dan Budaya

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong masing-masing kabupaten/kota mengembangkan potensi budaya dan pariwisata.


Salah satunya dengan program Pembinaan Atraksi Budaya yang digelar di Kabupaten Wonosobo. Dalam kegiatan itu, terdapat wacana untuk mengulas beragam jenis topeng yang dimiliki Wonosobo.

Kepala Disporapat Jateng, Sinoeng N Rachmadi, mrlalui pakar kesenian tradisi dari Disporapar Jateng, Yoyok Bambang Priyambodo, mengatakan potensi yang banyak di Wonosobo akan terus digarap pihaknya. Dia mengaku sangat tertarik dengan banyaknya jenis topeng yang dimiliki Wonosobo.

"Berdasarkan catatan kami sementara terdapat 65 jenis topeng di sini (Wonosobo) kemungkinan jumlahnya bisa lebih banyak. Dan setiap topeng memiliki karakteristik masing-masing. Ada Alusan, Gagahan, Gacolan, dan lainnya. Itu saja masih bisa kita bedah lagi,"kata Yoyok, Senin (17/2).

Yoyok menilai, setiap jenis topeng  dapat menjadi sebuah sajian tari. Masing-masing dapat dibuat berdasarkan karakternya.

"Misal Topeng Jangkrik Genggong, berbeda karakternya dengan Buta Cakil, atau jenis gagahan lainnya. Dan itu berpotensi memiliki gerak tari sendiri,"tegas dia.

Untuk itu, Yoyok mengharap adanya kerjasama intens dari berbagai pihak untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai karakter, sejarah, dan teknis pembuatan topeng-topeng tersebut. Hal itu, lanjutnya, diperlukan untuk membuat koreografi topeng yang dimaksud.

"Meski sudah ada literaturnya, perlu kita kaji lagi lebih mendalam untuk keperluan tari. Dengan demikian, Wonosobo akan memiliki sajian kesenian tari yang demikian banyak,"pungkas dia.

Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo, menyambut baik adanya pembinaan atraksi budaya di wilayahnya. Bagi dia, pembinaan tersebut merupakan langkah baik dalam upaya mendongkrak potensi pariwisata di Kabupaten Wonosobo.

"Kami mengapresiasi acara kerjasama antara Disporapar Jawa Tengah dan segenap jajaran muspida Wonosobo. Kami harap gelaran seperti ini dapat digarap setiap tahunnya,"kata Agus.

Agus menilai, pembinaan tersebut merupakan embrio awal untuk menumbuhkan potensi wisata di Wonosobo. Bukan hanya topeng, melainkan juga Carica yang merupakan tanaman khas Wonosobo.

Dia ingin, nantinya banyak potensi wisata dan budaya di daerah lainnya juga dapat diangkat sehingga memberikan daya tarik lainnya di Wonosobo.

"Masih banyak tempat wisata dan budaya yang bisa diangkat. Carica merupakan salah satu yang menjadi khas. Tadi dibuatkan Sendratari Carica. Selain itu juga topeng. Banyaknya topeng di Wonosobo juga berpotensi besar bagi atraksi kesenian tradisi,"tutur dia