Beredar Video Vaksinator Tak Suntikan Vaksin, Ini Tanggapan DKK Semarang

Vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk suntikan dosis kedua saat ini tengah berlangsung. Namun beberapa waktu lalu beredar sebuah video yang menggambarkan proses penyuntikan vaksin seorang anak sekolah yang ada di salah satu sekolah swasta di Kota Semarang.


Dalam video berdurasi pendek itu, masyarakat meragukan vaksinator tidak melakukan suntikan vaksin ke anak tersebut.

Hal ini sontak langsung ditanggapi Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam. Hakam menjelaskan jika kejadian tersebut  miskomunikasi dan pihak vaksinator sudah melakukan penyuntikan vaksin sesuai dengan SOP yakni dengan menggunakan hand gloves atau sarung tangan dan hand sanitizer. 

Jarum suntik yang akan disuntikkan pada siswa juga sudah diisi dengan vaksin dan tidak jarum suntik kosong.

Hakam menjelaskan saat vaksinator melakukan aspirasi (tarikan di awal suntikan) sudah terlihat sedikit darah. Hal ini yang membuat vaksinator mencabut kembali suntikan, karena jika tidak dicabut maka akan beresiko masuk kedalam pembuluh darah.

Kemudian hal inilah yang membuat petugas vaksinasi menunda penyuntikan vaksin tersebut. Namun, lanjut Hakam, petugas memang tidak menjelaskan hal tersebut kepada orang tua ataupun pihak sekolah.

"SOP vaksinasi sudah berjalan dengan benar. Pakai hand glove, jarum suntik diisi vaksin. Karena diaspirasi, tidak jadi masuk. Yang jadi permasalahan, di belakang sudah menumpuk banyak, jadi tidak disampaikan langsung kepada orang tua yang bersangkutan. Karena di video, kemudian menjadi berkembang. Malamnya, begitu saya tahu, saya perintah besok pagi harus ke TKP untuk menjelaskan secara rinci," kata Hakam, Rabu (26/1).

Setelah kejadian tersebut Dinas Kesehatan Kota Semarang langsung menindaklanjuti laporan dan mendampingi Puskesmas yang melakukan penyuntikan untuk menjelaskan kronologi kejadian saat itu. 

Setelah penjelasan diberikan, orang tua siswa kemudian mengerti dan memahami kejadian tersebut. Bahkan penyuntikan dosis kedua telah dilakukan yang langsung disaksikan orang tua dan pihak sekolah.

"Selasa kemarin alhamdulillah dengan edukasi yang kami lakukan, si anak kami beri dosis kedua," tandasnya.