Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang secara resmi telah membuka pendaftaran mahasiswa bagi Fakultas Kedokteran (FK) untuk Program Studi (Prodi) S-1 Kedokteran dan Program Studi (S-1) Profesi Kedokteran.
- 29 Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Udinus Diharapkan Lulus Tepat Waktu
- Rektor Udinus Harap Mahasiswa Baru Bisa Hasilkan Karya Inovatif
- Wisuda di Udinus Masuki Ruang Senat Gunakan Becik-Ku
Baca Juga
Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom mengatakan, Udinus turut serta dalam meningkatkan jumlah tenaga dokter berkualitas di Indonesia. Para pengajar akan mendidik para mahasiswa tentunya telah memiliki kualitas mumpuni.
"Kami juga telah bekerjasama dengan berbagai rumah sakit dan puskesmas di Indonesia untuk memberikan wadah bagi mahasiswa. Pembukaan Fakultas Kedokteran menjadi kontribusi kami untuk dunia kesehatan di Indonesia," kata Edi dalam keterangannya, Sabtu (2/9).
Pada kuota perdana pembukaan FK Udinus akan menampung sebanyak 50 mahasiswa baru. Pendaftaran telah dibuka sejak 28 Agustus hingga 8 September 2023 mendatang.
Berbagai tahapan akan dilalui oleh calon mahasiswa baru, mulai dari mengikuti Computer Based Test (CBT) pada 9 September 2023 dan selanjutnya tes wawancara akan diselenggarakan pada 10-11 September 2023. Kedua tes tersebut wajib diikuti secara luring dengan datang langsung ke kampus Udinus.
Fakultas Kedokteran Udinus di Jalan Imam Bonjol No. 193 Semarang telah memiliki berbagai macam fasilitas penunjang. Fasilitas itu seperti laboratorium anatomi kering maupun basah, laboratorium parasitologi, laboratorium farmakologi hingga laboratorium biomolekuler.
Sistem perkuliahan menerapkan metod SPICES diharapkan mampu menghasilkan dokter-dokter berkualitas. SPICES merupakan akronim dari Student-Centered learning, Problem-Based Learning, Integrated, Community-Based Learning, Eletrive/Earl Clinical Exposure dan Systematic.
Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran Indonesia, dr. Mariatul Fadilah, MARS, Ph.D, Sp. KKLP mengatakan, setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki suatu standar sama yakni Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012.
Hal itu dilakukan agar setiap lulusan dokter di Indonesia memiliki mutu dan standar kualitas sama. Ia menekankan agar institusi, rumah sakit pendidikan dan wahana pendidikan harus siap dan memenuhi standar kualitas telah ada.
"Dengan input dan proses yang baik, FK Udinus dapat menghasilkan dokter yang baik dan terstandar untuk Indonesia dan bahkan bekerja di luar negeri. Hal itu karena standard yang dijalankan saat ini, telah memiliki kualitas baik," ucapnya.
- Bahasa Jawa Tetap Dikenal Lewat Aplikasi Digital
- 29 Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Udinus Diharapkan Lulus Tepat Waktu
- Putra Sulung Rektor Udinus Bakal Bantu Permasalahan di Kota Semarang Lewat Teknologi