Putra Sulung Rektor Udinus Bakal Bantu Permasalahan di Kota Semarang Lewat Teknologi

Penyematan pin guru besar kepada Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T, M.Kom oleh Ketua Senat Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom. RMOL Jateng
Penyematan pin guru besar kepada Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T, M.Kom oleh Ketua Senat Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom. RMOL Jateng

Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang kembali memiliki guru besar di bidang teknologi informasi dikukuhkan Senin (18/9) di MAC Ballroom Semarang.


Guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T, M.Kom merupakan Wakil Rektor IV Bidang Penelitian dan Kerjasama, sekaligus putra sulung Rektor Udinus Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom. Pulung menjadi profesor ke-12 di Udinus dan profesor ke-2 di bidang teknik informatika di Udinus.

"Saya sangat bersyukur bertambah lagi profesor di Udinus dan secara pribadi saya juga bersyukur karena kalau sedikit cerita dulu bapak saya cuma lulusan SMP, Ibu saya cm SD jadi kalau bapak ibu saya bisa menjadikan saya profesor maka saya harus bisa seperti beliau," ungkap Edi.

Edi mengatakan, di Udinus sendiri saat ini sudah memiliki 83 doktor. Doa berharap para doktor di Udinus bisa segera melanjutkan pendidikan untuk bisa meraih gelar profesor.

"Setelah kami berharap Udinus "panen" profesor karena sudah memiliki 83 doktor. Saya akan motivasi untuk segera membut jurnal supaya segera menjadi profesor," harap Edi.

Pulung mengaku memperdalam ilmu teknologi informasi terutama Artificial Intelegence (AI) karena dirinya ingin agar AI bisa dimanfaatkan untuk hal lebih baik.

"Karena menurut saya AI ini kedepannya jika tidak bisa memanfaatkan dengan baik maka akan menjadi bahaya makanya saya ingin menekuni AI dan ingin memanfaatkannya supaya lebih baik. Siapa tau kedepan dengan AI kita bisa menguasai dunia," kata Pulung.

Tidak dipungkiri, banyak sekali tantangan dan kesulitan dihadapi Pulung dalam menyelesaikan pendidikan untuk mendapatkan gelar profesor.

Meski demikian, Pulung fokus pada AI di bidang computer vision ini akan terus mengembangkan penelitian-penelitian terutama membantu permasalahan di Kota Semarang terutama stunting.

"Jadi penelitian saya tentang bagaimana merekonstruksi suatu terumbu karang untuk kelestarian alam dan juga gamelan. Kedepan AI akan saya manfaatkan untuk permasalahan stunting agar cepat teratasi," paparnya.

Nantinya, ia akan membuat sebuah aplikasi bisa membantu orangtua agar bisa mengetahui perlakuan dilakukan kepada anak agar terbebas dari stunting.

"Sifatnya bukan sebagai pengganti medis tapi menambah informasi sehingga orang tua tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengucapkan selamat kepada Profesor Pulung atas gelar telah diraih. Bahkan dirinya takjub karena Pulung menjadi guru besar termuda di Jawa Tengah pada usia 40 tahun.

"Diharapkan Mas Pulung bisa memberikan banyak ilmu kepada masyarakat Kota Semarang hingga nasional. Bahkan yang saya garis bawahi  akan membuat sebuah teknologi untuk mengentaskan stunting," ucap Ita, sapaan akrabnya.