Aksi cium tangan yang dilakukan mantan Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) semakin merekatkan hubungan keduanya.
- Pengamat: Diet Dico-Raffi Bikin Pilgub Jateng Kurang Seru
- Anggota DPRD Fraksi PKB Demak, Edi Sayudi Optimis Calonkan Diri di Pilkada Demak 2024
- Ganjar : Kalau Ada Yang Mengganggu Jangan Ragu, Tabrak!
Baca Juga
Termasuk kedekatan hubungan politik antar keduanya. Sebab, tidak ada relasi politik tanpa bertujuan politik," ujar pengamat komunikasi politik dari Universita Pelta Harapan (UPH) Emrus Sihombing kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/6).
Emrus menilai aksi cium tangan itu memberikan penegasan bahwa Gatot siap bertarung di Pilpres 2019 bersama dengan SBY. Bersama SBY, Gatot siap mendirikan poros baru untuk melawan poros Jokowi dan poros Prabowo.
"Ada kemungkinan membentuk pasangan poros tiga menjelang pendaftaran paslon Agustus ini," jelasnya.
Senada dengan itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai bahwa Gatot tengah memberikan kode kepada para elit politik di negeri ini bahwa dia adalah orang yang berada di pihak SBY.
Dengan kata lain, dalam pilpres nanti dia akan menurut pada perintah presiden keenam RI itu.
"Iya, itu ngasih kode komunikasi politik, ‘saya nurut SBY’," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/6).
- Rampung Jalani Tes Kesehatan, Yophi-Lukman Sampaikan Terima Kasih Kepada RSST Dan Tim KPU
- Gus Yusuf Chudlori : Amanat Muspimwil PKB, Saya Ditugasi untuk Menjadi Cagub
- Petani Pati Yakin Ganjar Bisa Lanjutkan Tongkat Estafet Jokowi