- KPU Jateng Tetapkan Luthfi-Yasin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024
- Pelantikan Kepala Daerah 6 Februari, Batal!
- Pilkada Banjarnegara Final, Partai Hanura Ungkap Tak Ada Lagi Musuh atau Lawan
Baca Juga
Ketua DPD Golkar sekaligus Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara, Agus Junaidi, menanggapi kekalahan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara, dr. Bugar Wijiseno dengan Fahmi Umar Irawan adalah sebuah realita yang harus diterima.
Menurut Agus kepada RMOLJateng, Senin (13/1), menyampaikan bahwa setiap Pilkada menang dan kalah adalah hal yang tidak dapat dihindari. Namun, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya melainkan bagian dari dinamika politik yang perlu dipahami dengan bijak.
Meskipun sulit untuk menerima hasil yang tidak sesuai harapan, Agus Junaidi menegaskan bahwa mendukung pemimpin terpilih adalah langkah penting untuk membangun Banjarnegara menjadi lebih baik.
"Selama ini memang Partai Golkar dalam mengusung calon Kepala Daerah di Banjarnegara selalu menang. Namun saat ini kami akui dalam posisi kalah, jadi apapun hasilnya itu kami tetap mendukung Pemerintahan yang sah (mendukung Kepala Daerah terpilih-red)," imbuhnya.
Sementara pada pemberitaan Media RMOLjateng sebelumnya, Anggota DPRD Banjarnegara dari fraksi PDI Perjuangan, Didi Sunaryo, mengemukakan bahwa salah satu faktor kekalahan yang dialami oleh Bugar - Fahmi salah satunya adalah, masyarakat kurang mengenal sosok paslon yang didukung oleh partainya.
Saat ditanya wartawan terkait apakah ada penyesalan mendukung paslon Bugar - Fahmi, Agus secara tegas menjawab tidak, kita di partai Golkar sebagai prajurit - prajurit partai, ada sisi loyalitas yang harus kami junjung tinggi, dan Ada sebuah perintah dari level di atasnya yang harus diterjemahkan di lapangan.
Selain itu, Agus juga mengungkapkan bahwa kekalahan calon yang didukung partainya merupakan sebuah realita yang harus di pahami bersama, sekaligus sebagai perjalanan dinamika dari setiap demokrasi yang ada.
"Kekalahan ini pastinya menjadi bahan evaluasi untuk mempersolid di internal DPD Partai Golkar Banjarnegara. Selain itu perlu diketahui, bahwa slogan Golkar adalah karya-kekaryaan, jadi partai kami di seluruh Indonesia tidak ada yang menjadi oposisi.
Dalam menghadapi situasi diluar kendali, seperti kekalahan dalam Pilkada, Agus Junaidi menekankan untuk tetap mendukung siapapun pemimpin yang dipilih oleh masyarakat
"Paslon Amalia dan Wakhid berhasil meraih dukungan mayoritas dari masyarakat Banjarnegara yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan sebuah keterdukungan yang kuat. Oleh sebab itu diharapkan kita semua dapat memberikan dorongan moril baginya untuk memimpin Banjarnegara dengan baik sesuai target yang ditetapkan.
Seperti diketahui, paslon dr. Amalia Desiana dengan Wakhid Jumali, Lc memperoleh suara sebanyak 392.846 atau 77,62%, sedangkan dr. Bugar Wijiseno dengan Fahmi Umar Irawan hanya mendapatkan 113.240 suara atau 22,38%.
- Ulang Tahun, Masyarakat Banjarnegara Bisa Cek Kesehatan Gratis
- Gaungkan 'Berjuang Tiada Akhir', Ahmad Sriyadi : Banjarnegara Dukung Penuh Program Presiden
- Banjarnegara Sempat Dilanda Angin Kencang, BPBD Minta Warga Waspada