Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi rob tinggi pasang di pesisir utara Laut Jawa pertengahan Mei ini sampai awal Juni diperkirakan tidak terjadi hingga menyebabkan banjir rob di daratan. Masyarakat pun tak perlu khawatir.
- Jalur Pantura Semarang-Demak Terganggu Genangan Rob Tinggi, Terjadi Antrean Dan Kemacetan
- BMKG Peringatkan Adanya Gelombang Tinggi
- BMKG: Hujan Deras Berhari-hari Di Jawa Tengah Masih Berpotensi Akan Terjadi
Baca Juga
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto, menjelaskan, fenomena penyebab rob fase bulan baru telah terlewati awal Mei lalu. Potensi cuaca ekstrem juga aman, Kota Semarang Mei ini sudah mulai memasuki musim kemarau.
"Kita memprediksi rob tinggi sampai memicu banjir di Semarang Utara, pelabuhan dan sekitarnya tidak terjadi lagi Mei pertengahan sampai akhir ini. Termasuk juga cuaca ekstrem, musim kemarau prediksinya mulai bulan Mei, sehingga hujan deras setiap hari seperti bulan kemarin intensitasnya turun," jelas Giyarto, Kamis (16/5).
Namun, meski tidak terjadi rob dan sudah masuk kemarau, BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada cuaca sewaktu-waktu berubah-ubah. Terlebih, khusus masyarakat tinggal di wilayah pesisir, ancaman pasang naik kadang-kadang berpotensi terjadi dampaknya memicu gelombang tinggi.
Menghadapi musim kemarau, masyarakat sebaiknya perlu tau siklon tropis bisa berdampak mempengaruhi cuaca tidak tentu, sehingga harus waspada. Musim kemarau dapat lebih lama alias berkepanjangan atau bisa juga terjadi hujan ringan sampai sedang sewaktu-waktu.
"Meskipun potensi ancaman rob tidak terjadi, masyarakat harus waspada terutama di pesisir. Kita juga mengimbau mengenai musim kemarau, pengaruh siklon bisa berdampak ke musim lebih panjang atau cuaca dapat berubah-ubah tidak tentu. Sehingga harus dipersiapkan, jangan sampai nanti terjadi kekeringan dimana-mana akibat kemarau panjang," terang Giyarto.
- Potensi Besar Belum Maksimal, DPRD Jateng Saran Terus Kuatkan Pertanian Kepada Pemprov
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tunggu Peran Anak-anak Muda Kelola Pertanian Kreatif
- Wacana Pemekaran Wilayah, DPRD Jateng Belum Buat Bahasan