BNPB Kawal Status Banjir Demak dari Darurat Menuju Transisi

BNPB bersama Satgas penanggulangan bencana Demak dalam suatu rakor di Posko Terpadu. Nungki/Dok.RMOLJateng
BNPB bersama Satgas penanggulangan bencana Demak dalam suatu rakor di Posko Terpadu. Nungki/Dok.RMOLJateng

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) terus mendorong percepatan pemulihan lingkungan pasca banjir di Kabupaten Demak. Terutama saat memasuki masa transisi dari status darurat menuju rehabilitasi rekontruksi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Abdul Muhari, selaku kepala pusat data, informasi, dan kebencaan BNPB melalui siaran persnya, Selasa (27/2). 

BNPB pun mengapresiasi kinerja Satgas penanganan darurat bencana dalam penanaganan kegiatan pengasapan atau fogging yang dilakukan Dinas Kesehatan Kab Demak dengan estimasi dilaksanakan di 18 desa, sejak Sabtu (24/2) hingga hari ini Selasa (27/2).

“Kami bagi satu hari itu empat tim untuk melakukan fogging di satu desa. argetnya sama dengan dekontaminasi yaitu sebanyak 18 desa,” kata Tri Handayani, Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Demak, di sela kegiatan.

Tri melanjutkan dekontaminasi sendiri merupakan upaya mengurangi dan menghilangkan kontaminasi mikroorganisme  pada peralatan, bahan, dan ruang, dan lingkungan melalui aktivitas disinfeksi atau upaya untuk mengurangi dan menghilangkan jumlah mikroorganisme pathogen penyebab penyakit dengan cara fisik dan kimiawi.

"Dua kegiatan ini sekarang menjadi fokus yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Demak mengingat pascabanjir potensi penularan wabah penyakit menjadi rentan terjadi yang dipicu oleh terkontaminasinya permukiman warga dengan sampah banjir," terangnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini kegiatan bersih-bersih lokasi terus dilakukan dan sudah tidak ada pengungsi dan warga sudah pulang ke rumah masing-masing.