Berharap agar diakui sebagai Sport Tourism berkualitas international, Borobudur Marathon 2018 dikemas sedemikian rupa.
- Udinus Siapkan Beasiswa Bagi Pemenang POPDA 2023 Cabor Panjang Tebing
- Menpar Arief: Hotel Sekitar Venue Asian Games Siap 100 Persen
- Hadirkan 2 Big Match, 2 Tim Unggulan Bakal Tersingkir Dari Babak 16 Besar Euro 2020
Baca Juga
Ketua panitia Borobudur Marathon 2018, Lukminto Wibowo, mengatakan pihaknya telah menyiapkan segala kebutuhan ajang bergengsi tersebut.
Kami ingin agar event ini dapat diakui oleh seluruh dunia, bahwa Borobudur Marathon merupakan sport tourism dengan standar internasional. Makanya segala persiapan mendetail kami lakukan," kata pria yang akrab disapa Luki itu, Rabu (14/11).
Luki menerangkan, terkait rute yang akan digunakan masih sama dengan tahun sebelumnya. Kata dia, hal itu terkait perizinan yang sudah dipegang selama empat tahun.
Nanti kalau sudah selesai bisa kita ganti rutenya," imbuhnya.
Lebih jauh, Luki mengaku persiapan Borobudur Marathon hanya tinggal tahap finishing saja. Menurutnya, tidak ada halangan berarti karena seluruh panitia telah bekerja maksimal menyiapkan ajang tersebut.
Kata dia, kuota peserta Borobudur Marathon juga telah penuh yakni, sebanyak 3 ribu peserta di nomor 10K, 4 ribu peserta untuk half marathon 21 km, dan full marathon 42 km dengan 3 ribu peserta.
Kita juga sistem baru, untuk para peserta. Tujuannya agar suasana dan situasi lomba bisa lebih kondusif baik bagi peserta maupun masyarakat sekitar," ungkapnya.
Menambahkan, Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An menjelaskan, sistem baru tersebut berupa aturan cut off-point (COP) dan cut-off time (COT).
Liem menjelaskan, COP merupakan batas waktu minimal yang harus dicapai peserta kategori tertentu di satu titik lokasi dalam rute lomba. Untuk kelas marathon 21 km, disediakan COP 4 jam, 35 km 6 jam, dan Half marathon 15 km 3 jam.
Sementara COT adalah batasan waktu terlama peserta lomba untuk menyelesaikan seluruh jarak lomba atau menuju garis finis. Untuk COT full marathon 7 jam, half marathon 4 jam, dan 10K 2 jam," papar Liem.
Kata Liem, ajang ini juga didukung blue line atau gais biru di rute lomba. Garis tersebut akan digambar di sepanjang trek untuk memudahkan peserta memilih jalur tercepat menuju garis finis.
"Juga memotivasi para pelari untuk segera menyelesaikannya," terangnya.
Mengenai persiapan, lanjutnya, marathon yang digelar Minggu ini tinggal tahap finishing. Pasalnya, kuota peserta sudah penuh.
"Ada pelari internasional 205 atlet dari 30 negara. Rencananya juga dihadiri pejabat seperti Menpora, Gubernur Jateng dan istrinya," bebernya.
- Pemain PSIS Semarang Kembali Berlatih Usai Tanding Lawan Persija
- DPRD Kudus: Awasi Dana Hibah KONI Agar Tak Dikorupsi Lagi!
- Jambore Aeromodelling Jadi Konsep Wisata Sport Tourism