Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, mengantisipasi puncak musim lemarau 2023 di sebagian besar wilayah diperkirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023.
- Gelar Pelatihan Teknis, Dinas ESDM Jateng: PLTS Atap Kurangi Tagihan Listrik
- Waspadai Provokator Pemilu 2024, Polres Sukoharjo Latihan Sispamkota
- UU Pemasyarakatan Baru, Kemenkumham Kumpulkan Kalapas Eks-Karesidenan Pekalongan
Baca Juga
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi menyampaikan, Kabupaten Demak akan terdampak kemarau cukup panjang diperkirakan puncaknya bulan Agustus dan September 2023.
"Perlu diketahui bahwa sesuai perkiraan BMKG kemarau tahun ini kemarau kering (El nino), kemarau ini bisa panjang," kata Agus, Rabu (5/7).
Saat ini, lanjut dia, BPBD tengah menyiapkan beberapa antisipasi untuk menghadapi musim kemarau El Nino, mulai dari pengaktifan sumur di setiap desa.
Kabupaten Demak menjadi daerah di Jawa Tengah masuk dalam kategori daerah rawan kekeringan.
"Di Demak itu termasuk yang memiliki potensi ancaman kekeringan, maka kami mempersiapkan diri dengan langkah antisipasi menghadapi musim kemarau tahun 2023," ungkapnya.
Dia melanjutkan, antisipasi dilakukan dengan sosialisasi di seluruh desa. "Selama ini di Kabupaten Demak kurang lebih ada 100 desa yang tersebar di 14 Kecamatan yang perlu kami antisipasi walaupun diluar itu tetap diantisipasi," tambahnya.
Agus mengajak agar di setiap desa untuk bisa kembali mengaktifkan sumur sebagai upaya untuk mengantisipasi kekeringan di desa-desa.
"Saya harap warga desa dapat kembali mengaktifkan posko yang ada di Kabupaten Demak. Baik posko resmi di kecamatan, koramil, polsek, sampai dengan posko relawan yang ada," pungkasnya.
- BPJamsostek Surakarta Serahkan Bantuan 62 Ribu Masker, 102 Paket APD dan 3,7 ribu Vitamin Untuk Pekerja
- Beredar Informasi Jembatan Wonokerto Dibuka, Kasat Lantas Polres Demak: Itu Tidak Benar
- Kemenkumham Jateng Gencar Lakukan Pembinaan Desa Sadar Hukum