BPJS Kesehatan Cabang Semarang Launching Buku Elektronik Pelayanan Digital

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar (tengah) berfoto bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam (kiri) dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Ali Maimun.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar (tengah) berfoto bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam (kiri) dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Ali Maimun.

Penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia dari ujung Sabang sampai Merauke. Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) BPJS Kesehatan ke- 55 yang jatuh pada tanggal 15 Juli nanti, BPJS Kesehatan Cabang Semarang meluncurkan buku elektronik “Digitalisasi Pelayanan JKN Era Masa Kini Untuk Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan (Generasi Kita)”, Rabu (12/7).


Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Andi Ashar menyebut, penyusunan serta peluncuran buku ini sejalan dengan perayaan HUT BPJS Kesehatan yang bertemakan "Transformasi Mutu Layanan, Komitmen Bersama Demi Kesejahteraan Bangsa". Mengisahkan bagaimana BPJS Kesehatan Cabang Semarang dan fasilitas kesehatan melangkah bersama  dalam memberikan layanan kesehatan bagi peserta melalui digitalisasi pelayanan.

“Antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN, finger print pada pelayanan kesehatan, serta elektronik Surat Eligibilitas Peserta (SEP) yang kami monitoring secara seksama, tujuannya satu kepuasan Peserta JKN,” tuturnya.

Disamping itu, buku ini juga mengisahkan bagaimana Peserta JKN merasakan manfaat secara langsung implementasi dari digitalisasi pelayanan kesehatan pada saat membutuhkan pelayanan kesehatan baik di FKTP maupun FKRTL. Harapannya testimoni yang disampaikan pada buku ini menjadi penyemangat bagi seluruh fasilitas kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada peserta JKN melalui pemanfaatan digitalisasi pelayanan kesehatan.

Lebih lanjut, pada kesempatan yang sama, Andi turut mempersembahkan buku elektronik Kisah Inspirasi Pasien Layanan Kanker Kemoterapi (KIPAS PELANGI) yang memperlihatkan bagaimana Peserta JKN survive dalam menjalani pengobatan penyakit kanker, serta adanya jaminan kesehatan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh peserta JKN.

“Sebelumnya kami juga telah melaunching  dua edisi buku kisah pasien hemodialisa, ada korelasi antara penyakit gagal ginjal dan penyakit kanker ini, yaitu sama-sama salah satu penyakit katastropik atau penyakit berbiaya mahal, yang ditanggung oleh Program JKN yang dikelola  BPJS Kesehatan,” jelas Andi.

Penyakit katastropik, khususnya gagal ginjal ini, kata Andi, membutuhkan perawatan medis yang lama dan terus menerus. Salah satunya cuci darah (hemodialisa), terapi ini dilakukan secara rutin untuk mempertahankan kualitas hidup penyintas tetap baik. Sedangkan pasien kanker, juga membutuhkan layanan kemoterapi berulang sampai sel kanker dinyatakan bersih.

“Dua buku terbaru ini kami persembahkan khusus untuk ulang tahun BPJS Kesehatan, potret peserta JKN dapat membuka pandangan kita atas Program JKN ini, adanya jutaan orang di luar sana yang merasa terbantu dengan adanya program ini, serta bagaimana civitas hospitalia pada FKRTL mitra kami memberikan pelayanan yang berkualitas bahkan dengan susasana kekeluargaan bagi peserta kami,” pungkasnya.