Arus kas atau cashflow Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diklaim surplus di tahun 2020 sebesar Rp18,74 triliun.
- Ketua DPRD Jateng Ajak Kaum Milenial Jadikan Momen Politik Jadi Peluang Bisnis
- Antusiasme Tinggi, Baru 2 Hari Dibuka Ratusan Masyarakat Mendaftar Jalan Sehat Bersama BUMN 2023 di Rembang
- Hadapi Ramadhan, Smartfren Siap Perluas Cakupan Jaringan
Baca Juga
Arus kas atau cashflow Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan diklaim surplus di tahun 2020 sebesar Rp18,74 triliun.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris mengatakan, surplusnya dana jaminan sosial (DJS) menandakan kondisi keuangan mulai sehat.
"Akhir 2020 laporan unaudited yang ada itu saat ini BPJS Kesehatan surplus arus kas DJS sebesar Rp18,74 triliun," kata Fachmi dalam konferensi persnya secara virtual, Senin (8/2), dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Sejak Juli 2020, kata dia, tidak ada kasus gagal bayar klaim BPJS Kesehatan. Pembayaran klaim pun disebut telah berjalan lancar.
"Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan BPJS Kesehatan dalam membayar seluruh tagihan pelayanan kesehatan secara tepat waktu kepada seluruh fasilitas kesehatan, termasuk penyelesaian pembayaran atas tagihan tahun 2019," sambungnya.
Pihaknya pun terus melakukan pemantauan atas pemberian layanan kepada peserta, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Kami akan terus pantau dengan memperhatikan tingkat kesehatan masyarakat serta melihat kondisi ekonomi Indonesia. Kondisi cashflow DJS Kesehatan yang berangsur sehat ini menjadi hal yang positif untuk keberlangsungan Program JKN-KIS ke depan," tandasnya. [hen]
**
- Ratusan Ribu Warga Grobogan Hidup Di Bawah Garis Kemiskinan
- Rakyat Penerima Bansos Tidak Boleh Merokok
- Wacana Penghapusan Pertalite, Pengamat: Kalau Kebijakannya Begitu Masyarakat Terpaksa Tapi Siap