Bupati Batang Wihaji angkat bicara kasus pedofilia yang terjadi di hutan Jati, desa Pretek, Pecalungan. Ia meminta ada pendampingan psikologis untuk para korban.
- Bupati Batang Berikan Bantuan RTLH Total Rp2,9 Miliar
- Bupati Batang: Hanya 20 Sengketa dari 200 Ribu Pekerja
- Dinkes Batang: Berobat Cukup Tunjukkan KTP Saja
Baca Juga
"Saya minta dinas terkait untuk melakukan pendampingan psikologis, karena korban mesti dilindungi dengan baik," kata politisi Golkar itu di kantornya, Rabu (10/11).
Organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendapat tugas itu adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Ia berharap pendampingan dilakukan agar kejadian itu tidak menjadi beban moral serta psikologis bagi korban. Sepengetahuannya, ada petugas di dinas terkait itu yang bisa mendampingi.
"Jangan ada beban moral, beban psikologi hingga jangan dipermalukan. Bagaimanapun juga itu anak-anak warga Batang," tuturnya.
Wihaji juga berharap peristiwa tersebut tidak terulang. Lalu, aparat penegak hukum bisa menyelesaikan kasus itu.
Kejadian itu terjadi di hutan Jati. Saat itu, pelaku FWR yang sedang melakukan aksinya, dipergoki warga berinisial M.
Pelaku langsung digelandang warga bersama dua korbannya. Sejumlah warga yang emosi bahkan sempat melayangkan pukulan.
Aksi interograsi warga itu menyebar di media sosial. Warga yang memergoki berinisal M. Saat terpergok, seorang anak sedang melepas celana.
Informasi yang dihimpun, menyebut FWR sudah berulang kali melakukan aksi bejatnya. Bahkan, berdasarka pengakuan F, aksinya sudah dilakukan pada 33 bocah SMP. P
Dalam video yang beredar, FWR merinci jumlah korbannya yaitu Ketumbar 9, Pelso 2, Sidayu 8, Bandar 8, Toso 2, Dilmas 4. Tak lama, petugas kepolisian datang mengamankan pelaku dan korban ke Mapolsek Subah.
- Bupati Batang Berikan Bantuan RTLH Total Rp2,9 Miliar
- Bupati Batang: Hanya 20 Sengketa dari 200 Ribu Pekerja
- Dinkes Batang: Berobat Cukup Tunjukkan KTP Saja