Bupati Purbalingga Tegur Rekanan Yang Tak Miliki Modal

Sedikitnya 11 proyek fisik ke-PU-an dinilai dikerjakan tidak profesional dan asal-asalan. Indikator pengerjakan yang asal-asalan itu ditemukan oleh Tim pemkab Purbalingga saat melakukan pemantauan lapangan. Ada proyek yang tidak sesuai bestek, dikerjakan lamban dan jauh dari target. Bahkan, ada rekanan yang menggarap jembatan mengaku tidak punya uang untuk membeli material.


Hal tersebut terungkap pada Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional kegiatan (Rakor POK) di ruang Ardi Lawet Setda Purbalingga, Kamis (9/8) sore.

Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bahkan menegur langsung ke rekanan yang menggarap pembangunan jembatan Kaligintung yang menghubungkan Desa Pepedan dan Desa Tegalpingen. Saat dicek lapangan, tidak ada aktivitas kerja. Bahkan kontrak sejak bulan April dan akan berakhir September mendatang, progres pekerjaannya masih jauh.

Kalau tidak punya uang untuk menggarap proyek jembatan, tidak usah ikut lelang dong. Ini proyek untuk rakyat, jangan dimainkan," kata Dyah Hayuning Pratiwi ke rekanan penggarap dari Tangerang Selatan Banten ini.

Sementara itu ke-11 proyek yang dinilai masih bermasalah diantaranya Pelebaran jalan Kopral Tanwir, Median Jalan MT Haryono, Peningkatan kapasitas Jalan Letnan Yusuf, Peningkatan Jalan depan Puskesmas Kalimanah. Peningkatan Jalan Toyareja â€" Jetis, Peningkatan Kapasitas Jalan Kembangan â€" Karanggedang, Pemeliharaan Jalan Karanggambas â€" Mipiran â€" Susukan, Pembangunan Jembatan Sungai Bodas Tuas Jalan Rajawana Rembang, Pembangunan Jembatan Bumisari â€" Cipaku, Pembangunan Jembatan Karanggambas dan Pembangunan Jembatan Kaligintung ruas Jalan Pepedan â€" Tegalpingen.

Selain itu juga 3 proyek keciptakaryaan, diantaranya Pembagunan gedung DPRD, penyempurnaan Pembangunan Kantor Kecamatan Rembang dan Pembangunan Pasar Cipaku.