PMI Batang Sudah Alokasikan Rp 100 Juta untuk Korban Gempa

Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menyerahkan bantuan bulan dana PMI di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (18/7)
Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menyerahkan bantuan bulan dana PMI di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (18/7)

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang menggelontorkan sekitar Rp 100 juta untuk bantuan logistik dan perbaikan rumah yang rusak selama gempa. Hingga saat ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan untuk 28 rumah yang mengalami kerusakan sedang. 


"Bencana gempa bumi kemarin itu, PMI Batang membantu Rp 100 juta untuk penanganan pasca bencana, berupa logistik dan bantuan uang tunai untuk rumah sedang sebanyak 28 rumah," kata Ketua PMI Batang, Akhmad Taufiq, Kamis (18/7).

Kehadiran PMI sangat krusial dalam momen darurat seperti ini, dan mereka bekerja tanpa lelah untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan cepat sampai kepada yang membutuhkan.

Taufiq menekankan pentingnya penggalangan dana untuk menanggulangi bencana dan membantu mereka yang membutuhkan.  

"Penggalangan dana PMI ini sangat penting untuk mengcover kebencanaan dan orang yang membutuhkan. Oleh karena itu, di tahun ini penggalangan ditargetkan naik 5% dari perolehan tahun 2023,"katanya.

Tahun lalu, PMI Kabupaten Batang berhasil mengumpulkan Rp 1,6 miliar, dan tahun ini target ditingkatkan menjadi Rp 1,7 miliar. Optimisme ini didasarkan pada partisipasi aktif dari warga yang akan disalurkan melalui RT, serta dukungan penuh dari camat, lurah, dan sektor pendidikan.

Meskipun optimis, Taufiq juga mengakui adanya penurunan pengumpulan dana di sektor pelayanan masyarakat, khususnya pada pajak kendaraan bermotor dan PDAM. 

"Sektor pelayanan masyarakat yang mengalami penurunan itu sektor pajak kendaraan bermotor dan PDAM. Karena sekarang bayar melalui online kemudian pajak kendaraan bermotor sekarang jemput bola ini yang mempengaruhi penurunan," jelasnya.

Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menegaskan bahwa Bulan Dana PMI dilaksanakan setiap tahun untuk mengumpulkan dana secara sukarela dari seluruh masyarakat Kabupaten Batang. 

"TNI Polri, PNS, Pemerintah Desa, pelajar, dan masyarakat umum secara sukarela menyumbangkan dana melalui PMI. Dananya akan digunakan kembali untuk masyarakat yang membutuhkan," ujar Lani.

Lani juga menambahkan bahwa dalam penanganan bencana, seperti gempa bumi yang baru saja terjadi, PMI hadir memberikan bantuan materiil, tenaga, dan bantuan lainnya yang dibutuhkan masyarakat. 

"Penggalangan Bulan Dana PMI ini benar-benar sangat bermanfaat untuk masyarakat. Target naik dari tahun sebelumnya, kurang lebih Rp 1,7 miliar dari Rp 1,6 miliar," tambahnya.

Setiap tahun, PMI diaudit oleh auditor independen, dan hasilnya menunjukkan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), yang artinya semua penerimaan dan pengeluaran dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. 

"Setiap tahun, PMI diaudit oleh auditor independen, dan hasilnya pun WTP, artinya semua penerimaan dan pengeluaran benar-benar dapat dipertanggungjawabkan," pungkas Lani.