Pasangan calon gubernur yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 harus siap menang dan siap kalah.
- Nama Warga Dicatut Parpol, Lapor Ke KPU
- Bupati Karanganyar Menggelorakan Pesan Pemilu Damai 2024
- Besok Koalisi Jokowi Bentuk Tim Pemenangan Nasional
Baca Juga
"Kalau menang nomor satu maka nomor dua harus mengakui, begitu juga sebaliknya, jika menang nomor dua maka nomor satu menerimanya," ujar pengamat sosiolog politik dari Universitas Negeri Surabaya (UNS) Agus Mahfudz Fauzi usai mengikuti debat Pilgub Jatim di Surabaya, Sabtu malam (23/6).
Pada debat mulai segmen awal hingga segmen statemen penutup, dia melihat pasangan nomor satu Khofifah Indar Parawansa-Emil Derdak memiliki optimistis luar biasa untuk menjadi pemenang dan seakan-akan tidak bisa terima untuk menjadi kalah. Sedangkan, pasangan nomor dua Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno lebih menunjukkan siap menang dan siap kalah.
"Semoga forum terakhir ini menjadikan kedua pasangan siap menang dan siap kalah. Sehingga debat ini sebagai akhir dari proses mereka berinteraksi dalam masa kampanye," jelas Agus yang pernah menjabat komisioner KPU Jatim.
Sementara itu, terkait evaluasi debat ketiga, dia melihat materinya sudah sangat bagus, tapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kurang menggigit sehingga jawaban masih banyak yang kurang sesuai dengan tema utama, yaitu peningkatan pelayanan pulik.
Dia mengakui jawaban-jawaban oleh kedua pasangan telah disampaikan pada debat pertama dan kedua, meski bukan dalam tema pelayanan publik.
Evaluasi berikutnya, posisi kedua pasangan belum memposisikan sebagai calon Gubernur yang sudah jadi sehingga masih sama-sama mengunggulkan prestasi masing-masing selama menjabat sebelumnya.
"Mayoritas masih mengunggulkan apa yang telah diperbuat saat jadi menteri, bupati, wakil gubernur maupun anggota dewan," ucap Agus.
Selain itu, pada debat ketiga, cara untuk saling menjatuhkan tidak seperti dua debat sebelumnya karena kalimat-kalimat yang ditampilkan sifatnya menukik, tapi tidak menjatuhkan.
"Namun, yang perlu diingat, masyarakat tidak melihat proses saling menjatuhkan tersebut, melainkan bagaimana cara pasangan calon menjawabnya," tutur Agus, dikutip Antara.
- Rudi Soal Deklarasi Capres: Tunggu Rekomendasi Ketua Umum
- Ketum PSI Resmi Berikan Dukungan Gusti Bhre Sebagai Calon Wali Kota Solo
- Bangun Jawa Tengah, Luthfi-Yasin Gelar Rembug Ngopeni Ngelakoni