Cak Imin Absen, Pengamat: PBNU Jaga Jarak dengan PKB

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

Ketidakhadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias (Cak Imin) saat pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Balikpapan, Kalimantan Timur, dinilai bukan hal yang mengejutkan.


Pasalnya, Cak Imin bukanlah bagian dari gerbong Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang ingin mengembalikan NU ke khittahnya sebagaimana yang dicita-citakan KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

"Cak Imin kemungkinan juga dinilai sosok yang tidak loyal kepada Gusdur. Indikasi ke arah itu terlihat saat Cak Imin mengambil alih Ketua Umum PKB. Kejadian tersebut tampaknya masih membekas di kalangan Gusdurian," kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/2).

Atas alasan itu, menurut Jamiluddin, kepengurusan PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya saat ini memasang jarak dengan PKB, khususnya Cak Imin.

Dengan begitu, NU bisa ideal seperti yang diinginkan Gus Dur, yakni ada di mana-mana.

"Jadi, NU tampaknya ingin menunjukkan bukan bagian dari PKB. NU ingin mengatakan, PKB lah yang menjadi bagian dari NU. Pemikiran ini logis, karena memang NU yang membentuk PKB," tegas Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 hingga 1999.

Adapun, lanjut Jamiluddin, apabila NU memasang jarak, tentu yang rugi pastinya PKB. Sebab, mayoritas pendukung PKB warga NU. Hal itu tampaknya akan terlihat pada Pemilu 2024.

Dalam acara pengukuhan PBNU di Balikpapan, Kalimantan Timur, sejumlah petinggi negara hadir menyaksikan langsung pengukuhan Gus Yahya dkk. Tampak hadir Presiden Jokowi, Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani hadir dalam acara tersebut.

Sementara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak kelihatan alias absen dalam acara tersebut. Berbeda dengan kepengurusan PBNU sebelumnya, Cak Imin aktif dalam berbagai acara PBNU.