Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho khawatir muncul klaster baru Covid-19 dalam tahapan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Pemalang.
- Sinergi Kelembagaan, Ombudsman Jateng Minta Pengaduan Masyarakat Direspon Cepat Polisi
- Tolak RUU Penyiaran, Gabungan Organisasi Jurnalis di Solo Gelar Aksi Teatrikal
- Pastikan Hak Terdakwa dan Narapidana Terpenuhi, Rutan Salatiga Didatangi Hakim Wasmat
Baca Juga
Untuk itu, bersama Dandim 0711/Pemalang, Letkol Inf Irvan Christian Tarigan, ia menggagas deklarasi kepatuhan protokol kesehatan dalam setiap tahapan pilkada tahun 2020 di Kabupaten Pemalang.
"Semua tahapan pilkada sesuai PKPU no 10 harus mematuhi prokes agar tidak muncul klaster baru," katanya di warung makan ayam gepuk, Kabupaten Pemalang, Kamis (10/9).
Deklarasi itu diikuti pihak KPU, Bawaslu, FKUB, paslon Bupati-Wakil Bupati hingga Bupati Pemalang Junaedi.
Selain deklarasi, juga ada penandatanganan pakta integritas agar tidak terjadi klaster pilkada.
AKBP Ronny berujar segera menggelar rapat Koordinasi dan membuat tim monitoring semua tahapan.
Wakil Ketua KPU Pemalang, Wahyono, mengatakan, sudah ada prosedur protokol kesehatan di tahapan pilkada.
Ia menyebut, jumlah maksimal orang di dalam ruangan 50 orang.
Lalu, jarak antar tempat duduk satu meter dan jika ada yang suhunya melebihi 37,3 tidak boleh ikut pertemuan.
"Jangan sampai ada proses bawaslu di tahap berikutnya," jelasnya.
- Gubernur Pastikan Anak-anak di Jateng Terlibat Perencanaan Pembangunan
- Bantu Warga Terdampak Bencana Kekeringan Ekstrem, Semen Gresik Gandeng BPBD Salurkan 80 Truk Tangki Air Bersih ke 14 Desa di Rembang
- Kelola Media Sosial Sebagai Hal Fundamental Era Digital