Cerdaskan Bangsa, Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Literasi Digital sejak Usia Dini

Literasi menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. Dengan membaca, maka kita akan mengenal dunia dan seisinya. Kurangnya minat membaca pada masyarakat di Indonesia membuat minimnya ilmu pengetahuan yang diketahui. Pengenalan mengenai pentingnya literasi harus dilakukan sedini mungkin agar anak-anak terbiasa membaca.


Mahasiswa KKN Undip di Kecamatan Karangdowo, Klaten, Ervie Shabia Zhafira Bonavia, melakukan sosialisasi berkaitan dengan program monodisiplin yang berjudul “Sosialisasi Literasi Digital” yang dilaksanakan di SMPN 3 Karangdowo. Output dari sosialisasi ini berupa pengetahuan lebih dalam mengenai literasi digital sejak dini.

Kegiatan sosialisasi yang digelar Sabtu (4/2) lalu, dilatarbelakangi oleh permasalahan mengenai rendahnya literasi di Indonesia seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, berkaitan dengan semakin majunya terknologi, saat ini anak-anak lebih tertarik bermain ponsel dibanding membaca buku. Oleh sebab itu, diperlukan cara lain untuk meningkatkan minat baca pada generasi muda.

Menurut laporan Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019,  Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Karenanya, literasi menjadi masalah yang sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Sosialisasi literasi digital pada siswa kelas 7 di SMPN 3 Karangdowo diawali dengan pengenalan sastra, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pentingnya literasi digital, dan mengenalkan media apa saja yang dapat digunakan sebagai pembelajaran mengenai literasi digital.

‘’Berliterasi tidak hanya melalui buku fisik, namun dapat pula menggunakan ponsel beserta aplikasi yang ada di dalamnya seperti aplikasi Webtoon untuk membaca komik, selain itu situs Ipusnas milik Perpustakaan Nasional yang dapat digunakan untuk mengakses buku-buku yang ada di Perpustakaan Nasional RI. Dengan sosialisasi yang dilakukan, diharapkan para siswa dapat memanfaatkan ponselnya sebagai media pembelajaran,’’ papar Ervie.

Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan permainan untuk mengasah pemahaman para siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Dalam permainan ini, para siswa diberikan contoh sebuah puisi yang dicari menggunakan mesin penjelajah. Kemudian, bagi para siswa yang berani untuk membaca puisi tersebut di depan kelas akan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi. Permainan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa sebenarnya kegiatan berliterasi digital merupakan hal yang menyenangkan.