Seorang calon siswa yang terpental dari jurnal PPDB Online, Lubaanah Queena Tsabitah (15), mendatangi SMAN 1 Batang.
- SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Siapkan Generasi Unggul Penjaga Cita-Cita Bangsa
- SPMB Tambah Sengkarut Sistem Pendidikan yang Sudah Carut Marut
- Aksi Pramuka Peduli, Pramuka Kwarran Batang Berbagi Takjil
Baca Juga
Ia datang bersama ibu dan beberapa orang tua calon siswa lainnya yang juga terpental dari jurnal.
Ia bercerita pada pukul 14.30 masih memantau jurnal dan namanya masih ada. Lalu, setelah salat Ashar, ia dikabari namanya hilang.
"Saya tanya di grup PPDB. Katanya banyak yang hilang. Nangis banget. Ayah besoknya ke sini," kata Loli, sapaan akrabnya, Kamis (7/7).
Loli mengatakan, jarak rumahnya hanya 855 meter tapi tidak diterima. Jarak itu masih masuk dalam zona aman, dan namanya masih di angka 144 dari 168 siswa hingga detik terakhir.
Hal yang membuatnya lebih heran, ada pendaftar yang jarak rumahnya 2 kilometer, diterima. Bahkan, ada temannya yang rumahnya jauh diterima.
"Tapi, saya masih yakin tetap keterima," ucapnya.
Loli adalah satu dari sembilan calon siswa PPDB Online SMAN 1 Batang yang namanya hilang di detik-detik akhir.
Lestari, orangtua calon siswa, mengatakan sengaja datang ke sekolah untuk meminta jaminan. Para orangtua meminta pihak sekolah menunda sembilan nama pengganti anak mereka tidak didaftar ulang.
"Sebelum kasus ini selesai, jangan sampai ada yang didaftar ulang," jelasnya.
Ia menjelaskan sudah menempuh berbagai jalur untuk meminta keadilan. Para orangtua sudah ke Polres Batang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah hingga bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Gubernur Jawa Tengah hingga Dindikbud Jateng terkait nasib anaknya. Ia optimis anaknya masih bisa diterima.
- Bupati Magelang Lantik 241 Kepala SDN dan 28 Kepala SMPN
- Kwarcab Pemalang Persiapkan Generasi Siap SiagaTanggap Bencana
- Tiga Pelajar Batang Juarai MAPSI Tingkat Jateng