Cerita Pemudik Awal di Perbatasan Batang-Pekalongan

Sejumlah warga memilih melakukan mudik lebih awal. Seorang di antaranya adalah Anto (45) warga Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang mendahului teman -temannya mudik ke kampung halaman istrinya.


"Saya ambil cuti sampai Syawalan nanti, kebetulan bos mengizinkan. Biar engga kena macet juga di jalan," katanya di jalur Pantura perbatasan Batang- Pekalongan, Sabtu (23/4).

Ia bercerita berangkat dari Jakarta sejak Jumat (22/4) malam dengan mengendarai sepeda motor. Tiap mudik, ia memang memakai sepeda motor.

Anto mengatakan mudik ke kampung halaman istrinya di kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Perjalananya termasuk lancar dan tidak menemui kemacetan.

"Lancar. Saya berhenti lima kali tadi dan sempat tersendat di pasar daerab gubuk Tegal," ucapnya.

Kasatlantas Polres Batang, AKP Dhayita Daneswari mengatakan arus lalu lintas di jalur Pantura Batang masih landai. Meskipun ada sedikit peningkatan.

"Tapi personel saat ini sudah mulai insert di jalur Pantura maupun tol," jelasnya.

Ia mengimbau para pemudik, khususnya tol,  yang lelah agar beristirahat di tempat-tempat yang sudah disediakan. Contohnya rest area 379 dan 360 di area Tol Batang.

Begitu pula dengan pemudik jalur Pantura. Sarannya, tidak berhenti dan beristirahat di bahu jalan karena membahayakan.

"Kalau untuk puncak arus mudik, kemungkinan di tanggal 28 April sesuai prediksi Korlantas," jelasnya.