China Tanggapi Tudingan AS Terkait Invasi Taiwan

China mengomentari pernyataan Komandan Militer AS di Indo-Pasifik, Philip Davidson yang menyatakan bahwa Beijing dapat menginvasi Taiwan dalam enam tahun ke depan.


China mengomentari pernyataan Komandan Militer AS di Indo-Pasifik, Philip Davidson yang menyatakan bahwa Beijing dapat menginvasi Taiwan dalam enam tahun ke depan.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Rabu (10/3) mengatakan, pernyataan tersebut merupakan upaya AS untuk meningkatkan anggaran pertahanannya dan membenarkan tindakan militernya di Asia.

"Beberapa orang AS terus menggunakan masalah Taiwan untuk meningkatkan ancaman militer China," ujar Zhao kepada wartawan, seperti dikutip AFP.

"Tetapi pada dasarnya ini adalah AS yang mencari dalih untuk meningkatkan pengeluaran militernya, memperluas pasukannya dan mencampuri urusan regional," sambung dia.

Sebelumnya, pada Selasa (9/3), Davidson memberikan pernyataan di hadapan anggota parlemen. Ia menyebut China dapat mempercepat ambisinya mengusai dunia jika AS tidak segera menanggapi. Lantaran militer China telah berkembang semakin kuat.

Dalam pernyataan tersebut, ia juga mengatakan, China dapat menyerang Taiwan dalam waktu enam tahun ke depan.


"Saya khawatir mereka (China) mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan pada tahun 2050," kata Davidson.

"Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi mereka sebelum itu. Dan saya pikir ancaman itu nyata selama dekade ini, pada kenyataannya, dalam enam tahun ke depan," lanjut dia.

Davidson juga menyoroti bagaimana China telah membuat klaim teritorial di Laut China Selatan yang bahkan mengancam pulau Guam milik AS.

"Guam adalah target hari ini," tekan memperingatkan dikutip dari Kantor Berita RMOL.


**