Cinta Itu Berakhir di Bulan Januari

(Surat Terbuka Untuk Erick Thohir)
Catatan Jayanto Arus Adi*
Catatan Jayanto Arus Adi*

6 Januari 2025 menjadi saksi bisu talak tiga PSSI dengan Shin Tae Yong. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI unjuk diri langsung ketika mengumumkan pemutusan kontrak itu ke pelatih asal Negeri Ginseng. STY begitu juru racik Timnas yang telah menjalani kontak sejak era Moch Iriawan, persisnya 9 Desember 2019 dan akan berakhir 2027 mendatang tiba-tiba diputus, alias dipecat.


Ada apa gerangan, tidak hanya masyarakat bola yang kaget, keputusan itu mengusik seluruh khalayak ramai. Pemecatan STY sontak menyegarkan ingatan publik pada tokoh yang mendatangkan STY, selain sang Ketua PSSI kala itu Moch Iriawan Bule dan juga Sekjennya Ratu Tisha Destria. Dua itu dianggap sebagai sosok yang berjasa atas kehadiran Choach STY.

Ratu Tisha yang disebut-sebut menghubungi Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) untuk mendapatkan kontak Shin Tae-yong dan memulai proses perekrutan.

Jadi Ratu Tisha bisa jadi termasuk yang shock atas keputusan sang bos, yakni Erick Thojir. Buktinya saat pengumuman pemecatan  Shin Tae Yong (6/1/2025), Ratu Tisha tak tampak ikut mendampingi. Ketidakhadiran itu tak pelak menyembulkan kontroversi, yakni dia tak ingin larut dalam kecamuk perasaan lantaran sosok yang direkrutnya terpaksa berpisah.

Ratu Tisha Destria, adalah ikon dan oase sepakbola Indonesia. Kehadirannya membawa elan positif, terlebih saat PSSI didera berupa-rupa skandal dan persoalan. Dia menjadi wanita Indonesia pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI. Dan karier itu berlanjut karena mulai 16 Februari 2023, ia masuk squad Erick Thohir di posisi sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023–202. Posisi itu menempatkan dia merupakan wanita pertama yang menduduki posisi tersebut.

Kehilangan

Tidak sedikit fans yang merasa kehilangan dengan perginya pelatih kepala Shin Tae Yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Tak luput salah satunya adalah Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sendiri. Iwan Bule adalah sosok yang berkontribusi besar atas kehadiran STY dan melakukan penandatangan kontrak 9 Desember 2019. Kala itu Iwan Bule masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Reaksi Iwan Bule begitu Erick Thohir memutuskan mengakhiri kerja sama dengan STY cukup emosional. Dia mengunggah kenangan indah bersama juru taktik asal Korea tersebut. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @mochamadiriawan84 memperlihatkan sosok mantan Ketua Umum PSSI, Iwan Bule merasa sangat kehilangan usai dipecatnya STY dari kursi kepelatihan timnas Indonesia.

Sebagai sosok yang mendatangkan STY ke Indonesia, Iwan mengakui prestasi dan perjuangan pelatih asal Korea tersebut dalam membangun Timnas Indonesia dari nol sampai dengan sekarang. Iwan Bule menuliskan jika ia sangat mengapresiasi STY dan kinerja serta dedikasinya karena bisa membawa timnas bertransformasi ‘to the next level’ .

Testimoni yang diungkapkan dia menulis, “5 tahun yang sarat akan prestasi, seluruh pecinta sepak bola di tanah air sangat mengapresiasi kerja keras dan dedikasi anda untuk menghantarkan timnas terus bertransformasi ‘to the next level’.

Ditambahkan Iwan. Dia tidak akan pernah melupakan jasa dan torehan sejarah hebat yang diberikan oleh STY kepada timnas Indonesia. Ia juga menutup kalimatnya dengan memberikan ungkapan cinta dan rasa hormatnya kepada STY. “Masyarakat Indonesia mencintai anda, hormat kami untukmu. Sampai jumpa, Shin,” pungkas Iwan.

Kesedihan Iwan juga dirasakan oleh mayoritas fans timnas Indonesia yang merasa belum siap kehilangan sosok pelatih favorit mereka. Tidak sedikit netizen yang menitipkan pesan cinta kepada Iwan Bule untuk disampaikan kepada STY. Dengan segala kebijakan yang mengandalkan pemain muda hingga pemain naturalisasi, STY menorehkan prestasi.

Ranking FIFA Indonesia dibuat meroket 50 level. Rizky Ridho dan kawan-kawan pun kini berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026 dengan membawanya pada posisi ketiga fase grup putaran ketiga fase kualifikasi zona Asia. Sayang kebersamaan, yakni relasi PSSI yang dimulai saat kepemimpinan Iwan Bule, persisnya Desember 2019, ibaratnya cinta akhirnya kandas di Januari 2025 ini.

Prestasi dan Kontroversi

Pengganti STY adalah Patrick Kluivert. Siapa dia?. Kluivert akan dikenang sebagai satu di antara penyerang terbaik Timnas Belanda. Pada 1995, ketika masih berusia usia 19 tahun, Kluivert dapat gelar Dutch Football Talent of the Year. Adapun pada 2000, dia jadi top skor Euro dengan catatan lima gol.

Pada level klub, Patrick Kluivert memulai karier di Ajax Amsterdam. Dia punya catatan yang sangat bagus. Kluivert turut membawa Ajax juara Liga Champions musim 1994/1995. Dia jadi pencetak gol kemenangan Ajax di final, menang 1-0 lawan AC Milan.

Sempat kesulitan di AC Milan ketika pindah pada 1997, Kluivert bangkit bersama Barcelona dan punya rekor 90 gol dari 182 laga yang dimainkan. Dia kemudian sempat bermain untuk Newcastle, Valencia, PSV, hingga Lille.

Moncer sebagai Bintang sepak Bola, perjalanan hidup Kluivert juga diwarnai kontroversi. Pada 1995, ketika berusia 19 tahun, namanya berada di peringkat ke-5 Ballon d'Or. Pada tahun yang sama dia menabrak orang hingga meninggal dunia ketika mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

Sayang tragedi menimpanya, yakni dua tahun kemudian, Patrick Kluivert diduga terlibat kasus pelecehan seksual. Kasus itu sempat masuk laporan di Kepolisian Belanda. Namun, dia dinyatakan tidak bersalah. Tragedi lain mendera tahun 2017, Kluivert diduga terlibat dalam kasus judi yang membuatnya terlilit utang hingga 1 juta euro. Dia dapat banyak teror dari karena situasi yang dialami.

Dia pernah dijatuhi hukuman 240 jam pelayanan masyarakat karena menyebabkan kematian seseorang saat mengemudi pada 1995. Selain itu, Kluivert dikabarkan pernah terlilit utang perjudian senilai 1 juta euro atau setara Rp 16,7 miliar kepada geng kriminal.

Di luar kontroversinya di atas sebagai pemain Kluivert diakui cukup berprestasi. Kluivert jadi andalan Belanda untuk waktu yang lama. Dia dipercaya jadi bagian dari Der Oranje pada kurun waktu 1994 hingga 2003. Satu dekade membela Belanda, Kluivert punya catatan 40 gol dari 79 laga yang dimainkan.

Catatan itu sempat membuat Kluivert menyandang status pemain tersubur sepanjang masa Belanda pada 2003 hingga 2013. Namun, rekor itu kemudian patah. Kini, ada tiga pemain yang punya gol lebih banyak dari Kluivert yakni Klaas-Jan Huntelaar (42), Memphis Depay (46), Robin van Persie (50).

Catatan emas yang dia toreh adalah berhasil mencetak 5 gol dan meraih sepatu emas Piala Eropa 2000, meski kala itu Belanda gagal menjadi juara setelah kalah adu penalti dari Italia di semifinal.

Sekali lagi, Kluivert punya reputasi yang sangat mentereng sebagai pemain. Kluivert sudah debut bersama Timnas Belanda pada usia 18 tahun. Momen itu terjadi pada 16 November 1994, saat Belanda berjumpa Republik Ceska. Memang, tidak semua pemain sukses punya karier gemilang sebagai pelatih seperti Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola.

Kluivert jadi contohnya. Dia belum terbukti sukses sebagai pelatih. Kecuali saat melatih Twente U-21 pada 2011 hingga 2013, Kluivert belum dapat waktu yang panjang untuk melatih sebuah klub. Dia lebih sering jadi asisten daripada pelatih kepala.

Pada 2015 hingga 2016, Kluivert jadi pelatih Curacao. Namun, dia hanya memainkan delapan laga. Dia kembali bekerja untuk Curacao pada 2021, dengan status pelatih carteker. Namun hanya memimpin tim pada enam laga. Pada Juli 2023, Kluivert dipercaya jadi pelatih klub Turki, Adana Demirspor. Hanya saja, dari 20 laga yang dimainkan, ada enam kekalahan diderita.

Menilik rekam jejak dan karier yang ditorehkan Patrick Kluivert beralasan public belum dapat menerima keputusan Erick Thohir mendapuknya menahkodasi Timnas Garuda. Apalagi untuk melaju ke putaran lanjut Piala Dunia langkah dan keputusan itu sangatlah beresiko. Erick mengatakan, keputusan itu harus diambil dan menjadi pelajaran daripada menyesal kemudian.

Sebuah pernyataan bersayap yang mencuatkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Apa pun kini sang pelatih legendaris akrab dipanggil STY telah pergi digantikan Patrick Kluivert. Apakah Bintang Tim orange itu mampu menjawab keraguan publik, sekaligus menyelamatkan wajah Sang Ketum, yakni keputusannya tidak salah, waktu yang akan mengujinya. Tabik.

Jayanto Arus Adi adalah Wartawan Senior, Ahli Pers Dewan Pers. Aktif di JMSI – Jaringan Media Siber Indonesia, salah satu Konstituen Dewan Pers, duduk sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan. Saat ini melola RMOL Jateng, Media Online yang berpengaruh di Jawa Tengah. Selain aktif menulis juga bergiat menjadi Konsultan Politik dan Media. Tahun 2005-2006 pernah ikut aktif mengurus PSIS menjadi Ketua Bidang Dana.