Cuaca Buruk, Pohon Besar Di Jalur Solo Tawangmangu Roboh

Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon besar di sepanjang jalur utama jalan Solo Tawangmangu, Karanganyar roboh dan menutup badan jalan dan sempat menutup akses jalan.


Setidaknya ada tiga pohon berukuran besar yang roboh di dua lokasi yang berbeda. Satu pohon roboh dan menutup akses jalan jalan Solo-Tawangmangu, Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar.

Sedangkan dua lainnya tepatnya  jalan Solo Tawangmangu, kelurahan Bangsri, Karangpandan beberapa pohon juga roboh. Bahkan satu pohon trembesi setinggi kurang lebih 10 meter roboh dan menimpa kabel telepon di jalur tersebut.   

Meski sempat menutup akses jalan, dan mengakibatkan kemacetan untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Tidak butuh waktu lama, tim gabungan dari BPBD, SAR, Satpol PP juga Polsek Karanganyar Kota dibantu relawan dan masyarakat lainnya memotong batang pohon agar kendaraan dapat melintas.

Salah satu warga bernama Joko (48) beralamat di Dukuh Domas, Popongan sampaikan pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin kencang otu sempat memacetkan lalu lintas.

"Pohon besar tumbang dan menutup sebagian badan jalan, membuat jalanan sempat macet juga," jelasnya Rabu (5/12).

Sementara itu memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Sragen memetakan 14 desa yang tersebar di enam kecamatan Kabupaten Sragen rawan bencana tanah longsor

"Dari enam kecamatan rawan longsor, dua kecamatan paling perlu diwaspadai, yakni di Sambirejo dan Kalijambe," kata Kepala Pelaksana Harian BPDB Sragen, Sugeng Priyono.

Data dari BPBD, enam kecamaran yang dinyatakan rawan longsor tersebut adalah Masaran 1 desa (Desa Pilang), Plupuh 2 desa (Karanganyar dan Karangwaru), Sidoharjo 2 (Sribit dan Pandak), Sambirejo 5 desa (Musuk, Jetis, Sukorejo, Sambi dan Jambeyan). Kemudian Kecamatan Kalijambe ada 3 desa (Ngebung, Bukuran dan Sukorejo) dan Kecamtan Sumberlawang 1 desa (Ngargotirto).

Wilayah yang berada di lereng Gunung Lawu berbatasan dengan Jawa Timur, seperti Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo sering terjadi tanah longsor. Kemudian Dukuh Sijeruk, Desa Musuk, kecamatan Sambirejo.

"Selain longsor yang menjadi ancaman, adanya angin puting beliung pada saat hujan juga harus diwaspadai. Seperti angin kencang terjadi di sejumlah Kecamatan pekan lalu, yang mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik," paparnya.