Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (MAR) Suhartono meresmikan monumen perjuangan marinir di Alun-alun Batang. Monumen itu berupa tank dan dua meriam.
- Turun PPKM Level 2, Bupati Banyumas Minta Masyarakat Jangan Euforia
- Data Valid Menjadi Salah Satu Kunci Sukses Pembangunan
- Tanggulangi Dampak Kekeringan, Warga Kamolan Blora Lakukan Pengeboran Sumber Mata Air
Baca Juga
"Monumen ini untuk mengenang pertempuran corps armada-iv/corps Marinier ALRI," katanya, Jumat (28/1).
Monumen itu adalah satu unit Tank PT 76 buatan tahun 1961 dari Negara Rusia dan dua meriam jenis Howitzer 122 MM buatan Cekoslavia tahun 1942. Ketiga alutsista itu sudah bertugas di berbagai medan pertempuran.
Suhartono menyebut ketiga itu sudah menjalani operasi Dwikora, Trikora dan Permesta. Hampir seluruh Indonesia pernah dilintasi.
"Pada zaman perang kemerdekaan corps armada IV Tegal mempunyai kekuatan terbesar karena punya tujuh batalyon," jelasnya.
Ia menyebut ada 42 marinir gugur yang dimakamkan di Kabupaten Batang. Rinciannya 37 gugur saat perang kemerdekaan dan lima setelah perang.
Bupati Batang Wihaji berterima kasih kepada korps Marinir atas hibah tank dan dua meriam itu. Menurutnya, hal itu menjadi ikon baru Kabupaten Batang.
"Ini bisa jadi wisata edukasi agar masyarakat punya sejarah perjuangan, selfie corner gratis, terima kasih, terima kasih, terima kasih," ujar Politisi Golkar itu.
- Satlantas Polres Batang Mulai Berlakukan Sistem One Way
- Jemaat Ibadah Natal Dibatasi 75 Persen dari Kapasitas Gereja
- Gencar Patroli, Kapolres Semarang Imbau Pelajar Papua Tak Ikut Rayakan HUT OPM