Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Dinas Kesehatan (DKK) Sragen bentuk Posko Kewaspadaan deman berdarah di semua desa dan Puskesmas di seluruh wilayah Sragen.
- BPJS Kesehatan Pekalongan Percepat Capaian UHC
- Pemkot Semarang Beri Pendampingan Pada ABK yang Rentan Terpapar Covid-19
- Berhasil Pertahankan UHC 99,23 Persen, Walikota Semarang Terima UHC Awards
Baca Juga
"Posko di bentuk di tiap desa dan Puskesmas yang ada di 20 kecamatan mulai 14 Januari dengan dikoordinasi bidan desa," jelas Kepala DKK Sragen, Hargiyanto, Kamis (17/1).
Bukan hanya menyiagakan posko, pihaknya juga menggelar rapat koordinasi terkait DB di tingkat kabupaten. Nantinya semua dokter spesialis dan klinik akan diundang untuk menyamakan persepsi tentang diagnosa DB dan bagaimana penanganannya.
"KLB DB di awal 2019 ini disebabkan karena faktor cuaca yang memasuki musim penghujan. Hal itu membuat vektor penyakit DB yakni nyamuk, bisa berkembangbiak di genangan air," jelasnya.
Untuk itulah, pihaknya menyampaikan kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran DB salah satunya dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak dan menyeluruh.
Disamping itu Kejadian luar biasa (KLB) ini juga dimungkinkan akibat siklus lima tahunan. Sebab lima tahun silam, kasus DB di Sragen juga mencapai titik tertinggi dengan jumlah kasus menembus 850 kasus dengan korban meninggal ada 7 orang.
"Padahal tahun lalu kasus DB hanya 140 dan tidak ada korban jiwa," pungkasnya.
- Cerianya Anak Penyandang Thalassemia Sosialisasi di Alun-alun Batang
- ODGJ Telanjang Di Lampu Merah Tlogosari, Diamankan Polisi Untuk Perawatan di RSJ
- RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Miliki Layanan Hemodialisis Permudah Pengobatan Pasien Gagal Ginjal