Dekati Ramadhan, Harga Bahan Pangan dan Sembako Di Semarang Mulai Turun 

Masyarakat Merasa Cukup Tenang Dikarenakan Harga Beberapa Kebutuhan Pokok Awal Maret Ini Mulai Turun, Jumat (01/03). Foto: Dicky A Wijaya/RMOLJateng
Masyarakat Merasa Cukup Tenang Dikarenakan Harga Beberapa Kebutuhan Pokok Awal Maret Ini Mulai Turun, Jumat (01/03). Foto: Dicky A Wijaya/RMOLJateng

Harga kebutuhan pokok masyarakat atau sembako, awal Maret ini terpantau harganya turun untuk beberapa macam barang. Pantauan di dua pasar tradisional Kota Semarang, Jumat (01/03), sejumlah pedagang mengaku harga bahan-bahan pokok yang sebelumnya meningkat, telah turun sejak kemarin. 


Misalnya harga daging ayam, saat ini di Pasar Peterongan harga jualnya sudah turun menjadi Rp32 ribu per kilogram setelah minggu lalu harganya Rp34 ribu. 

Di lokasi lain, Pasar Jatingaleh, harga beras yang sebelumnya dijual pedagang dengan harga Rp20 ribu, kini turun sebesar Rp3 ribu. Sebagian pedagang menjual beras rata-rata Rp17-18 ribu, ada selisih harga berbeda sedikit di beberapa pedagang. 

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bahtiar Efendi menjelaskan, harga kebutuhan bisa normal jika stok barang jumlahnya cukup menghadapi permintaan masyarakat yang tinggi. Pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) berwenang akan memastikan stok aman untuk pengendalian inflasi. 

"Kita harus selalu memastikan stok barang jumlahnya cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat tinggi awal bulan Maret ini karena berdekatan dengan bulan puasa. Kita sebelumnya telah lakukan evaluasi, harga kebutuhan bisa normal bila stoknya mampu menjaga inflasi, artinya perlu mekanisme pengendalian stok agar seimbang sesuai permintaan masyarakat," ucap Bahtiar. 

Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Disdag Kota Semarang memprediksi bahwa tingkat permintaan kebutuhan pokok masyarakat akan terus naik dan memicu potensi terjadinya inflasi penyebab naiknya harga sembako. 

Untuk itu, tim pengendalian inflasi telah menyiapkan rencana antisipasi guna mencegah harga bahan pangan dan sembako alami kenaikan akibat stok terbatas. 

Sesuai skenario yang dipersiapkan, Bahtiar menegaskan, harga akan dikendalikan dengan strategi memainkan stok menjaga ketersediaan barang di pasaran selama kebutuhan masyarakat meningkat Ramadhan dan Lebaran. 

"Nah, tim akan menekankan stok barang aman sehingga tidak menimbulkan kenaikan harga kebutuhan. Jadi, stok akan ditambah lagi sesuai tingginya permintaan. Sehingga inflasi harga bisa dicegah sebelum mempengaruhi harga barang-barang naik karena stok tidak sebanding daya beli," terang dia.