Belajar demokrasi sejak dini sudah masuk dalam program pembelajaran siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Sejalan dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka, digelar pemilihan umum untuk jabatan Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
- Rencanakan PTM, Disdikbud Karanganyar Minta Percepat Vaksinasi Pelajar
- Anggota DPRD Apresiasi Capaian Prestasi Guru di Kota Semarang
- Klaster Sekolah Muncul di Pekalongan, 43 Siswa Positif Covid-19
Baca Juga
Kepala sekolah, Muhdiyatmoko, M.Pd. mengungkapkan pendidikan politik termasuk belajar berdemokrasi dikenalkan kepada peserta didik secara praktis dan sesuai gaya belajar siswa. Salah satunya dengan memberikan tahap para siswa mampu menyampaikan ide atau gagasan dalam bentuk debat.
“Debat menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan kemampuan siswa bernalar kritis dan kepercayaan diri dalam menyampaikan gagasan kepada publik,” ungkap Muhdiyatmoko, Kamis (24/1/2024).
Nuansa pesta demokrasi terlihat saat tiga kandidat calon ketua IPM periode 2024/2025 mengikuti tahapan orasi dan debat di hadapan seluruh siswa.
Tiga kandidat tersebut, nomor urut 1, Kenzie Nararya Dharma; nomor urut 2, Aisyafira Adityant Fairuz; nomor urut 3, Amira Hasna Rahmadani Rahayu. Disediakan 3 (tiga) panelis yang menyampaikan pertanyaan debat kepada calon Ketua IPM.
Terlihat antusiasme para siswa mengikuti jalannya debat. Setelah itu, para siswa mengikuti pemilihan umum secara e-voting dengan laptop yang disediakan panitia. Sebagai tanda sudah memilih, para siswa mencelupkan jari ke tinta.
Heru Hadiyono, S.Pd. sebagai guru urusan kesiswaan menjelaskan tahapan-tahapan pemilu ketua IPM di sekolah didesain layaknya pemilihan umum.
Terdapat Panitia Pemilihan (Panlih) yang menyeleksi kandidat siswa calon ketua IPM. Seleksi tersebut meliputi administratif dan wawancara. Panlih melakukan musyawarah penetapan calon ketua IPM. Kemudian Panlih menggelar tahap sosialisasi kandidat melalui orasi dan debat dengan mengundang panelis. Tahap berikutnya para siswa menyalurkan hak pilih dalam pemilu dengan sistem e-voting. Panlih menetapkan hasil Pemilu.
“Kita melihat sekolah sebagai miniatur masyarakat yang menyiapkan para siswa memahami nilai-nilai demokrasi termasuk menyuarakan hak pilih dalam pemilu,” ungkapnya.
Aisyafira Adityant Fairuz (nomor urut 2) terpilih sebagai Ketua IPM periode 2024/2025. Siswa yang masih duduk di bangku kelas 8 tersebut mampu memenangkan suara dalam Pemilu dengan meraih 197 suara, sementara saingan-saingannya Kenzie Nararya Dharma (nomor urut 1) meraih 87 suara, dan Amira Hasna Rahmadani Rahayu (3) meraih 70 suara.
Ketua IPM yang baru itu mengaku senang dan bersyukur atas hasil pemilu tersebut. Hasil ini merupakan reward dari hasil kerja keliling-keliling kelas untuk kampanye.
“Saya membuat visi misi terbaik untuk mengembangkan minat dan bakat semua teman-teman di sekolah,” ungkapnya.
- UNS Berduka, Evaluasi Total Seluruh Kegiatan Kampus
- Fikes Unsoed Gelar Konferensi Tahunan Ilmu Kesehatan
- Platform Merdeka Mengajar Dipamerkan di Negara Anggota ASEAN