Perjalanan Inspiratif Tiga Mahasiswa UKSW Di Erasmus Mobility Program Prancis

Tiga Mahasiswa UKSW Berhasil Mengukir Prestasi Membanggakan Dan Mengabadikan Di Kenangan Mereka Di Bawah Langit Kota Paris, Prancis Yang Memesona. Istimewa/Erna Yunus B/RMOLJawaTengah
Tiga Mahasiswa UKSW Berhasil Mengukir Prestasi Membanggakan Dan Mengabadikan Di Kenangan Mereka Di Bawah Langit Kota Paris, Prancis Yang Memesona. Istimewa/Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

Perjalanan inspiratif tiga mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) berhasil mengukir prestasi membanggakan.


Di bawah langit Prancis yang memesona, David Mayo Hernanda, Abednego Dwika Wardhana, dan Virli Amelia Ika dari Program Studi (Prodi) Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FID) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) belum lama ini tiba di benua Eropa untuk mengikuti Erasmus Mobility Program yang bergengsi.

Wakil Dekan FID, Aldi Herindra Lasso, Ph.D., mengatakan ketiga mahasiswa tersebut telah memulai petualangan akademis mereka di negeri Menara Eiffel berada.

"Mereka akan menghabiskan satu bulan penuh mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan situs warisan budaya," kata Aldi Herindra Lasso di Salatiga, Rabu (03/07).

Selama di Prancis, disebutkan Aldi, ketiganya akan mengikuti sesi-sesi kelas dan melakukan observasi lapangan di destinasi wisata warisan (heritage) di Paris dan sekitarnya.

Mereka juga akan mengunjungi situs-situs ekskavasi dan menghadiri simposium.

Ia menjelaskan bahwa Erasmus Mobility Program merupakan buah kerja sama jangka panjang antara FID UKSW dan Muséum National d'Histoire Naturelle (MNHN) Prancis, dengan dukungan dari Erasmus.

Program bertujuan untuk memberikan pengalaman internasional dan memperkaya wawasan mahasiswa dalam bidang pariwisata heritage.

"Harapannya ketiga mahasiswa ini dapat menyerap sebanyak mungkin ilmu dan pengalaman selama di Prancis dan menerapkannya dalam pengembangan wisata heritage di Indonesia. Kami berharap mereka dapat mengadopsi dan mengembangkan wisata heritage di sini setelah kembali dari Prancis," tandasnya.

Sementara, salah satu peserta Erasmus Mobility Program, yakni David Mayo Hernanda, mengaku bangga atas pengalaman barunya tersebut.

"Program ini adalah kesempatan emas untuk memperdalam pengetahuannya tentang pengelolaan situs warisan di Prancis, yang diharapkan dapat diterapkan di Indonesia," ujar mahasiswa asal Jepara tersebut.

Baginya, ia berharap program ini akan membuka peluang baginya untuk melanjutkan studi di bidang terkait dan berkontribusi dalam pengelolaan situs warisan di Tanah Air.

"Selain itu, secara budaya, saya cukup tertarik untuk mengetahui bagaimana orang Prancis menjalani hari-hari mereka, juga tertarik dengan gastronomi mereka," imbuhnya.

Hal senada dilontarkan Abednego Dwika Wardhana. Abe, demikian ia biasa disapa, menuturkan program ini sesuai dengan impiannya untuk mengikuti program internasional dan memperluas wawasan.

"Saya ingin mempelajari cara merawat situs heritage yang ada di Prancis yang dapat diterapkan untuk situs heritage di Indonesia. Selain itu, juga bagaimana menjadikannya sebagai destinasi wisata edukasi untuk masyarakat secara umum," ucap alumni SMK Negeri 2 Salatiga ini.

Virli Amelia Ika, yang merasa sangat bersyukur mendapatkan kesempatan emas mengikuti kegiatan ini, mengaku sudah mulai belajar bahasa Prancis untuk keperluan sehari-hari.

"Menurutku, pengalaman yang paling menarik adalah mengunjungi Ménagerie, le zoo du Jardin des Plantes, Paris karena merupakan salah satu kebun binatang tertua di dunia", demikian ujarnya.