Mantan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, menyoroti perjalanan demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia.
- Berikan Edukasi, KPK Minta Masyarakat Ikut Awasi Potensi Korupsi Saat Pilkada
- Rektor UNS Nilai Kebijakan Satu Tahun Wali Kota Solo Mendukung UMKM
- Pemkab Tegal Pastikan Kawal Pelantikan Bupati Tegal Terpilih di Jakarta
Baca Juga
Menurutnya, dengan adanya kasus terorisme yang masalah utamanya kondisi ekonomi, keberadaan demokrasi dan kebebasan pers mendapat tantangan baru.
Menurut antropolog asal Amerika Serikat, demokrasi tidak bisa berjalan sehat selama rakyat masih miskin," ungkap Bagir dalam diskusi tentang UU Terorisme di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (7/6) dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL
Dalam kondisi mayoritas masyarakat miskin, benih-benih terorisme selalu muncul. Hal itu juga yang seharusnya bisa diantisipasi oleh pemerintah.
Apa yang dikatakan ini tidak selalu benar, tapi lihat saja jika ketidakadilan makin tajam," ucapnya.
Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) itu mengingatkan pemerintah agar kondisi kemiskinan rakyat segera diatasi.
"Tidak
ada suatu bangsa yang mempunyai harapan hidup dan peradaban akan hidup
terus jika ada perbedaan yang tajam antara kaya dan miskin," tegas
Bagir.
- Jawa Tengah Bersiap Menghadapi Musim Kemarau 2024
- Pemerintah Jateng Mendukung Dan Ajak Generasi Muda Kembangkan Pertanian Modern
- Agustina Wilujeng Siap Putus Tradisi Pemkot Semarang