Dewan Minta Pemkot Semarang Siapkan Anggaran Perawatan Fasilitas Umum

Sejumlah fasilitas umum (fasum) di Bantaran Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) berupa kursi dan lampu penerangan yang rusak dan patah, ditanggapi Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif.


Sejumlah hotel di kawasan wisata belanja Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, mengaku 'prihatin' karena okupansi atau tingkat hunian sangat rendah.

"Okupansi bulan Desember dibawah 30 persen, banyak tamu yang membatalkan reservasi karena banyak info yang simpang siur soal karantina, atas hal itu kerugian pendapatan yang terjadi mencapai Rp1 miliar," ungkap Marketing communication Best Western Premier (BWP) Hotel Solo Baru, Sukoharjo, Dennis, Selasa (29/12).

Seperti diketahui Hotel BWP setiap akhir tahun selalu fullbook, sebagai hotel terbesar di Sukoharjo, selalu menjadi pilihan tamu untuk menginap.

Kondisi serupa juga dialami Hotel Brother yang lokasinya strategis, tepat di simpang Patung Pandawa Solo Baru.

"Sampai awal Desember kemarin okupansi mulai membaik sejak pandemi. Tapi setelah ada statement Walikota Solo bagi yang masuk Solo akan dikarantina, hotel di Sukoharjo kena imbasnya. Banyak tamu membatalkan reservasinya. Bahkan saat Natal kemarin hanya 40 persen, dan sampai saat ini masih berkisar 30-40 persen saja," ungkap PR Hotel Brother, Dwi Aryani.

Salah satu upaya promosi yang dilakukan Hotel Brother untuk menarik tamu, adalah dengan memberlakukan harga new normal bukan harga high season.

Sedangkan, di Favehotel Solo Baru, juga mengaku 'kehilangan' tamu di malam tahun baru hampir 100 persen.

"Hampir 100 persen tamu di malam tahun baru membatalkan pemesanan kamar. Memang memprihatinkan, tapi kita tetap semangat dan kami tetap konsisten ikut berupaya menekan penyebaran Covid-19," ungkap Ika Florentina, General Manager (GM) Favehotel Solo Baru, Grogol Sukoharjo.

Dikatakan Ika, dari dua hotel yang dikelolanya, Favehotel Solo Baru dan Favehotel Solo Manahan, okupansi atau tingkat huniannya selama bulan Desember ini sempat membaik, mencapai 45 persen. Namun sayangnya, pada momen pergantian tahun yang biasanya fullbook kini banyak yang membatalkan atau menunda kedatangannya.

"Sempat ada reservasi tapi karena takut karantina dan ada penyekatan masuk ke Soloraya maka mereka cancel," imbuh Ika.

Namun begitu, pihaknya tetap optimis dan tetap menjaga protokol kesehatan di hotel sesuai standar kesehatan. Komitmen Favehotel tersebut dibuktikan dengan diterimanya penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI, sebagai restoran hotel yang konsisten terapkan protokol kesehatan.