Dewan Minta Skrining di Sekolah Terus Dilakukan

Adanya temuan kasus baru Covid-19 yakni tujuh orang siswa dan guru di empat Sekolah Dasar di Kota Semarang mendapat perhatian dari berbagai pihak. Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Abdul Majid mengatakan dengan adanya kasus ini diharapkan semua sekolah yang melakukan PTM untuk lebih ketat lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.


Selain itu, pihaknya juga meminta agar skrining di setiap sekolah untuk terus dilakukan untuk mengantisipasi kasus baru lainnya yang mungkin saja muncul. Tak hanya itu, prokes di rumah selama bersama orang tua juga tetap di jalankan dengan baik.

"Prokes ini tidak boleh ditinggalkan, secara keseluruhan antisipasi yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) dan langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) yang melakukan skrining ini sudah tepat," katanya Kamis (23/9).

Aturan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan sudah sangat detail, yakni  mulai pembatasan siswa 50 persen, jam pulang dan masuk yang tidak dilakukan bersamaan, serta mewajibkan orang tua mengantar-jemput buah hatinya agar tidak keluyuran setelah pulang sekolah.

"Kadang-kadang terlena, sudah PPKM level 2. Kami perlu mengaktifkan lagi tinjauan lapangan untuk mengecek bagaimana aturan (PTM) berjalan atau tidak. DPRD bersama komite sekolah perlu melakukan pengecekan serta pencegahan agar tidak terjadi penularan di sekolah," bebernya.

Dirinya juga menilai skiring yang dilakukan oleh Dinkes dengan melakukan tes swab secara acak di sekolah pun dinilai sangat baik sebagai langkah preventif jika terjadi penularan. Ia meminta agar langkah itu terus dilakukan secara berkala sehingga bisa diambil tindakan secara cepat dan tepat.

"Saya minta bisa dilakukan secara berkala, agar anak-anak kita aman," imbuhnya.

Selain itu peran keluarga atau orang tua pun sangat penting dalam PTM ini sekaligus menekan angka penyebaran Covid-19. Penerapan prokes di lingkungan keluarga juga perlu dilakukan jika ada anggota keluarga yang tidak enak badan, ataupun memiliki mobilitas yang tinggi. 

Terlebih temuan Dinkes kemarin, setelah ditelurusi dan dilakukan testing serta tracking kontak erat tidak ditemukan siswa ataupun guru lainnya yang terpapar Covid-19. Artinya, bisa saja siswa terpapar dari rumah ataupun dari tempat lain di luar sekolah.

"Kalau anaknya di sekolah sudah tertib baik tapi ternyata orangtuanya bekerja tidak pakai masker ini dampaknya pada anak, ini bahaya karena malah bisa membawa virus ke sekolah atau menular ke anggota keluarga lainnya," ungkapnya.

Pihaknya menilai dengan dimulainya PTM, tidak boleh menjadi salah satu penyebab meledaknya angka Covid-19. selain itu vaksinasi bagi pelajar perlu segera diselesaikan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. 

"Jangan sampai PTM jadi pemicu timbulnya  gelombang ketiga. Fraksi Gerindra meminta Dinkes memvaksin semua siswa. Sekolah juga harus konsisten terhadap prokes," tandasnya.