Penyakit Diabetes Melitus (DM) atau yang sering disebut dengan sakit gula disebut sebagai induk dari segala penyakit. Artinya, penyakit ini menjadi sumber penyebab dari penyakit lainnya. Tidak bisa disembuhkan tapi bukan penyakit menular.
- Hepatitis Misterius Masuk Indonesia, DKK Himbau Warga Semarang Waspada
- BOR RSUD Wongsonegoro Tinggal 39 Persen
- DKK Karanganyar Siap Jemput Bola Antisipasi Penolakan Vaksin Polio
Baca Juga
Ketua PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) Cabang Surakarta, dr Eva Niamuzisilawati SpPD KEMD Mkes FIASIM, mengatakan ada banyak kesalahpahaman dalam memahami penyakit diabetes.
"Diabetes tidak bisa sembuh, tapi bukan penyakit menular. Tolong itu bisa disampaikan dan ditekankan. Diabetes bukan penyakit menular. Jadi kalau dekat sama orang diabetes nggak akan ketularan, namun bisa dikendalikan," ujar dr Eva di sela kegiatan memperingati Hari Diabetes Sedunia yang digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Minggu (26/11/2023).
Menurur Eva, meski bukan penyakit menular namun diabetes merupakan penyakit seumur hidup. Pasalnya, diabetes berkaitan dengan fungsi organ tubuh manusia, pankreas.
"Diabetes ini induk dari semua penyakit. Semua penyakit itu kebanyakan berasal dari diabetes ini. Kalau singanya itu sampai terusik, dia bangun, dia akan marah menyebabkan komplikasi dari ujung kepala sampai ujung kaki. Jadi diabetes ini tidak bisa sembuh tetapi bisa dikontrol dengan baik. Kalau ada yang mengatakan diabetes bisa disembuhkan, dia harus berani untuk melakukan penelitian epidermis karema ini permasalahannya adakah pabrik pankreas ini yang bermasalah," imbuhnya.
Sementara itu, salam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia, PERSADI Cabang Surakarta menggelar berbagai macam kegiatan diantaranya jalan sehat, senam diabetes bersama, talk show kesehatan, pameran dan screening kesehatan gratis.
Ditambahkan Dokter Spesiali Penyakit Dalam, dr. Yulia Sekarsari Sp.PD FINASIM, penyakit diabetes disebut sebagai induk penyakit karena bisa menyebabkan penyakit lain dari kepala hingga ujung kaki.
"Diabetes resikonya luar biasa. Selain itu, beban pemerintah untuk menangani pasien diabetes apalagi yang sudah menjadi komplikasi cukup besar. Jadi kita harapkan jangan kita mencegah kalau sudah kejadian. Harapan kita jangan sampai terjadi diabetes, termasuk masyarakat umum yang mungkin belum terdeteksi atau yang sudah masuk faktor resiko terutama anak muda. Karena anak muda sekarang terutama usia remaja hingga 20 tahun juga sudah banyak yang terjangkit diabetes," ungkapnya.
Kegiatan bersama Persadia Surakarta diikuti sekira 1500 peserta dari Soloraya. Acara ini dilakukan sebagai bentuk kegiatan edukasi dan meningkatkan wawasan kesehatan serta kewaspadaan lebih dini adanya diabetes mellitus yang semakin meningkat jumlahnya.
- Luncurkan e-Book Kain Padi, BPJS Kesehatan Semarang Berbagi Kisah Penyintas Hemodialisis
- Ganjar Ingatkan Penyelenggara Vaksinasi Agar Mencatat Jumlah Vaksin Yang Sudah Disuntikkan
- Vaksinasi Polio di Grobogan Terlaksana 71,1 Persen