Puluhan mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam KOMPAS (Komunitas Mahasiswa Papua Solo Raya) gelar silaturahmi dan dialog bersama Polda Jawa Tengah di El-Betel, Karangpandan, Karanganyar, Sabtu (5/11).
- Amandemen UUD 1945 Perlu Melibatkan Seluruh Elemen Bangsa
- Sambut HUT RI, Tarif BRT Hanya Rp 76
- Taj Yasin: Tokoh Agama Tempat Bertanya Masyarakat
Baca Juga
Kegiatan yang juga dihadiri perwakilan dari Polda Jawa Tengah, Perwakilan TNI juga Polres Karanganyar ini mengambil tema Berbagi Kebersamaan Tumbuhkan Persatuan Hasilkan Persaudaraan“.
Perwakilan dari Polda Jawa Tengah AKBP Kelik Budi Antara, yang menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini sebagai ajang untuk menyambung silaturahim dengan para mahasiswa Papua di Solo Raya.
"Ada beberapa masukan dan evaluasi sudah saya tampung semua. Mereka juga diarahkan untuk fokus kegiatan belajar dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik serta tidak terpengaruh dengan isu-isu situasi di Papua," beber Kelik Budi Antara.
Ditegaskan Kelik, Polda Jateng berkomitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para mahasiswa Papua yang sedang menempuh studi di wilayah Solo Raya.
"Kami dari Polda Jateng berupaya agar para mahasiswa Papua ini merasa saat tinggal di Solo seperti berada di rumah sendiri," tegasnya.
Selain itu event ini semakin mempererat hubungan baik antara Mahasiswa Papua dan Polda Jateng. Sekaligus bisa bersinergi dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas di kawasan Soloraya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Solo Raya, Moses Ferdinand Kamer berharap komunitas ini bisa menjadi wadah kekeluargaan dan mampu mengembangkan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan.
Keberadaan KOMPAS salah satu upaya untuk peningkatan kualitas l mahasiswa Papua agar jadi insan yang bertaqwa pada Tuhan. Bisa berhasil alam perkuliahan, berdampak baik di lingkungan sosial.
"Juga berkontribusi bagi pembangunan Papua secara khusus dan Negara Indonesia secara umum," lanjut Moses.
Ketua panitia Vially Rumbewas, menambahkan apa yang diperoleh hari ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Papua.
"Jika nanti pulang ke Papua bisa mengajak masyarakat di sana untuk mengembangkan ide-ide guna membangun tanah kelahiran mereka," imbuhnya.
Dirinya menambahkan, saat ini ada lebih dari 300 mahasiswa Papua yang menempuh studi di Solo Raya. Dia mengakui selama tinggal di Solo Raya, para mahasiswa Papua merasa sangat damai dan aman.
"Untuk permintaan kami saat ini bagaimana untuk diajak kerja sama adik-adik Papua dengan Polda Jateng dan bisa menjaga kenyamanan Kota Solo terutama jaminan kepada adik-adik mahasiswa Papua di Solo," pungkas Vially.
- Solo Raya Diprediksi Jadi Pusat Mudik Jawa Tengah, Gibran Minta PT KAI Maksimalkan Layanan
- Setelah Vakum Karena Pandemi, Sido Muncul Kembali Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
- Gibran Minta Masyarakat Tak Cetak Kartu Vaksin