Setelah Vakum Karena Pandemi, Sido Muncul Kembali Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Direktur Sido Muncul memberikan bantuan kepada warga/ist
Direktur Sido Muncul memberikan bantuan kepada warga/ist

Setelah sempat vakum karena pandemi Covid-19, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menggelar bhakti sosial (Baksos) operasi bibir sumbing gratis.


Kali ini operasi bibir sumbing digelar di Tangerang dengan menggandeng Smile Train Indonesia di Rumah Sakit (RS) Selaras, Cisauk,  Tangerang.

Dalam keterangan tertulisnya, sebelum di Tangerang Sido Muncul telah menggelar operasi serupa di Wonosobo dengan menggandeng Rotary Club of Semarang Bojong dan RSI Wonosobo.

Untuk di Tangerang, Sido Muncul mengalokasikan dana senilai Rp 280 juta untuk operasi bibir sumbing yang diserahkan langsung Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, disaksikan Direktur PT Bintara Arnirah Saraswati selaku pemilik RS Selaras.

"Bantuan itu diberikan untuk 40 pasien penderita sumbing bibir di wilayah Tangerang dan sekitarnya yang dilakukan secara bertahap setelah para pasien melakukan proses screening sehari sebelumnya," ujar Irwan Hidayat, Senin (8/8/2022).

Menurut Irwan, operasi bibir sumbing bukan kali pertama dilaksanakan Sido Muncul, namun sebelumnya telah dilaksanakan sebanyak 7 kali sejak 2018 yang diselenggarakan di beberapa wilayah di Indonesia.

"Kami pernah melakukan baksos ini di RS ST Carolus Borromeus, Kupang Nusa Tenggara Timur sebanyak dua kali, RSUD Dolok Sanggul Sumatera Utara, RS Sari Asih Serang Banten, RSUD Surodadi Tegal, dan RSI Wonosobo. Total pasien yang telah dioperasi mencapai 142 pasien,” ujar Irwan Hidayat.

Menurutnya, Sido Muncul kembali memberikan bantuan bantuan untuk 40 pasien. Bantuan difokuskan bagi penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu.

"Kami berharap operasinya berjalan dengan lancar agar pasien dapat kembali tersenyum dan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi,” tutur Irwan.

Dia menambahkan sesuatu hal yang dikerjakan bersama-sama akan lebih mudah. Termasuk kolaborasi untuk membantu orang yang tengah kesulitan.

Irwan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan untuk mensukseskan operasi bibir sumbing. Terutama terhadap tenaga kesehatan.

"Hari ini kita bisa bersama Smile Train, pihak rumah sakit, dokter, perawat, saya ucapkan banyak terima kasih, karena melakukan operasi ini adalah kesempatan untuk ikut membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Direktur PT Bintara Arnirah Saraswati pemilik RS Selaras menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sido Muncul atas kepercayaan kepada pihaknya.

"Terima kasih atas kepercayaan Sido Muncul, bukan pertama kali, karena sering melaksanakan baksos katarak,” tutur Saraswati.

Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati menuturkan hari ini akan dilakukan operasi terhadap 10 anak. Namun, total yang akan dioperasi 40 orang.

"Ini adalah salah satu bentuk sosial luar biasa karena tidak hanya membantu tapi memberikan mereka masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Bibir sumbing merupakan cacat bawaan lahir yang terjadi pada bagian bibir dan langit-langit. Celah tersebut bisa terdapat di tengah, kanan, atau kiri bibir. Selain di bibir atas, sumbing juga bisa terjadi pada langit-langit mulut.

Banyak faktor penyebab kasus ini yaitu kekurangan gizi pada tiga bulan pertama kehamilan dimana organ tubuh mulai terbentuk, kekurangan salah satu unsur mineral (Zn) yang terkandung dalam air yang diminum oleh ibu calon bayi, faktor keturunan, perkawinan keluarga dekat dan lainnya.

Fakta menunjukkan di Indonesia penderita sumbing bibir dan langit-langit kebanyakan berasal dari keluarga kurang mampu. Para penderita bibir sumbing kerap menghadapi sejumlah kendala dalam menjalani kehidupan. 

Adapun kendala yang harus mereka hadapi mulai dari sulit mengonsumsi makanan, berbicara hingga pergaulan di tengah masyarakat.

Pada 2022 ini, Sido Muncul telah melakukan operasi bibir sumbing dan langit-langit kepada 125 pasien. Bantuan ini difokuskan bagi penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu.