Diikuti 13 Mahasiswa, Unsoed Luncurkan KKN Internasional

Pelepasan mahasiswa KKN Unsoed Internasional ke Malaysia. Dok
Pelepasan mahasiswa KKN Unsoed Internasional ke Malaysia. Dok

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional. Sebanyak 19 mahasiswa terpilih dari berbagai fakultas akan mendedikasikan diri mereka untuk pengabdian masyarakat di Malaysia dan Thailand pada bulan Januari-Februari ini.


Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc, IPU., ASEAN Eng mengatakan, peserta KKN internasional berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (13 orang), Fakultas Pertanian (dua orang), Fakultas Peternakan (satu orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (satu orang), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (satu orang) dan Fakultas Ilmu Budaya (satu orang).

"Selain menyasar pengembangan keterampilan interkultural dan perluasan cakrawala bagi mahasiswa, KKN Internasional tidak hanya sekedar pengabdian, tetapi juga peluang bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan global, membantu memecahkan permasalahan-permasalahan komunitas di mancanegara. KKN Internasional juga dimaksudkan memberikan kontribusi bagi kemanusiaan di aras global. Program ini sangat mendukung visi internasionalisasi Unsoed," kata Akhmad Sodiq, Kamis (11/1).

Sementara itu Ketua LPPM Unsoed, Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P., IPU, menyatakan, peran mahasiswa sebagai duta budaya. 

"KKN Internasional membuka pintu bagi mahasiswa untuk membangun jembatan antar budaya dan memperkuat citra positif universitas di tingkat internasional," ungkapnya.

Elly Tugiyanti menjelaskan, tema KKN Internasional Malaysia kali ini adalah, "Unlocking Potential For Sustainable Progress in Education". Hal ini mencerminkan komitmen Unsoed untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak komunitas buruh migran Indonesia di Malaysia sejauh ini kesulitan mendapat akses pendidikan. 

Sementara tema KKN Internasional Thailand, "Where Cultures Collide, Community Thrive," menunjukkan komitmen Unsoed  dalam memperkuat hubungan kemasyarakatan antara kedua negara.

"Harapannya, program ini tidak hanya menjadi langkah nyata dalam turut menyelesaikan masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan di wilayah ASEAN, tetapi juga  membentuk landasan yang kokoh untuk kerjasama yang lebih erat di Kawasan," pungkas Elly Tugiyanti.