Ada yang menarik dari momen acara tunggal pengukuhan tiga Guru Besar Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Balairung UKSW, Kamis (30/05).
- Seleksi UTBK-SNBT 2025, Undip Sediakan Fasilitas Ujian Khusus Penyandang Disabilitas
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Gubernur Jateng Alokasikan Rp4 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Di Larangan
Baca Juga
Rektor perempuan pertama UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mengenalkan para Wakil Rektor (Warek) UKSW dengan sebutan 'Raden'.
Dari catatan Wikimedia edisi bahasa Melayu, gelar Raden ditujukan kepada kebangsawanan dalam kebudayaan Jawa dan Sunda.
Raden ini adalah gelar umum bagi para bangsawan Jawa. Berarti pemangku negeri yang telah mencapai keluhuran rohani dan kemuliaan akhlak; bahkan juga telah mencapai ketajaman perasaan dan kelembutan hati nurani.
Dalam awal sambutannya, Prof Intiyas mengatakan bahwa pada agengan acara tunggal pengukuhan Gusu Besar hari ini para Senator mengenakan busana Jawa.
"Busana Jawa yang kami kenakan sebagai wujud kami ingin berganti-ganti kostum dan hari ini castingnya Jawa, khususnya Yogjakarta," terang Intiyas
Dan pengenalannya, Warek UKSW sangat beragam karena merupakan putra-putra asli dari berbagai daerah di Indonesia
Lebih jauh Intiyas menerangkan, UKSW adalah kampus Indonesia Mini dengan mahasiswa 15.000 dengan 50% adalah dari luar Jawa, dan sisa 50% berasal dari Jawa.
Pada tahun lalu, UKSW juga telah mencapai terakreditasi unggul dan pihaknya adalah mayoritas telah unggul di 21 program unggulan.
"Dan saat ini, ada 79 orang yang akan mengantri menuju Guru Besar. Di sisa masa kepemimpinan saya, akan ada target 10 lagi yang akan mencapai Guru Besar dari 20 yang ditargetkan," ucapnya.
Intiyas juga menyebutkan, UKSW saat ini mempunyai program GESIT atau Gerakan Akselerasi Inkubasi Talenta, yaitu mencari calon Guru Besar yang usianya di bawah 40 tahun
"Program Gesit adalah percepatan, bukan berarti tidak melalui proses, tapi kami melalui pendampingan dan fasilitasi. Lalu kebutuhan-kebutuhan penelitian dan publikasi untuk GESIT yang versi 1 loncat dari Rektor ke Guru Besar yang sudah dijaring beberapa calon Rektor di bawah 40 tahun yang akan loncat ke guru besar," terang Intiyas.
Prof Intiyas berharap, 3 profesor yang dikukuhkan Guru Besar hari ini akan memaparkan gagasan besar untuk Indonesia dan membawa UKSW menjadi menjadi kampus creative minority yaitu sekelompok pemimpin dengan kekuatannya bisa menggerakkan masa yang pasif menjadi aktif.
Pihaknya juga mengundang kolaborasi dan kemitraan dari berbagai unsur baik pemerintah swasta hingga dunia usaha dan industri untuk bisa berkolaborasi dengan UKSW.
"Hiduplah Garba Ilmiah Kita! Viva UKSW!" teriak Intiyas mengucapkan slogan UKSW.
Acara dilanjutkan dengan paparan Disertasi dari tiga Guru Besar yang diawali oleh Prof. Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., M.M., seorang Guru Besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Eco-Office.
Agus mengusung Disertasi Tumbuh-kembangkan Perilaku Kreatif Ramah Lingkungan di Kantor dengan menekankan perilaku ramah lingkungan.
- DPRD Jateng Dukung Pemerintah Provinsi Libatkan Akademisi Tangani Pengentasan Kemiskinan
- Tak Ada Takutnya Dan Kian Nekat! Kreak Teror Warga Bawa Sajam Di Area Permukiman
- Polres Karanganyar Bongkar Jaringan Narkoba, Dua Orang Ditangkap