Dua hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, stok bahan pangan dan kebutuhan pokok yang ada di Kota Semarang dinyatakan masih aman.
- 2025, Ini Target Bank Mandiri Salurkan KUR
- Berkunjung ke Pabrik, 12 Distributor dari 4 Negara Kagumi Proses Produksi Sido Muncul
- Wujud Nyata Komitmen Bupati Blora
Baca Juga
Dua hari jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, stok bahan pangan dan kebutuhan pokok yang ada di Kota Semarang dinyatakan masih aman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Tri Supriyanto, mengatakan jika momentum lebaran yang biasa identik dengan konsumtifitas tinggi, namun pada lebaran tahun ini kondisi stok bahan pangan masih dalam taraf stabil dan aman.
"Momen lebaran ini memang ada kekhawatiran tentang stok bahan pangan menipis tapi Pemkot Semarang cepat tanggap untuk segera mengatasinya jadi tidak sampai berlarut-larut," kata Tri, Selasa (11/5).
Tri mengatakan sudah ada beberapa petugas untuk mengawasi stok bahan pangan yang tersebar di 16 Kecamatan yang ada di Kota Semarang. Pengawas di masing-masing kecamatan inilah yang akan memantau harga dan stok bahan kebutuhan di pasaran agar kelangkaan dan lonjakan harga tidak terjadi.
"Stok bahan pangan di kota Semarang aman dan nyaman di konsumsi oleh masyarakat, termasuk lonjakan harga juga kita sudah punya beberapa petugas di 16 kecamatan jadi tugasnya memantau harga di pasar tradisional masing-masing wilayah, jadi misal ada harga yang bergejolak langsung berkoordinasi dengan satgas atau dinas dan kami langsung turun," paparnya.
Selama Ramadhan, imbuhnya, belum ada laporan kelangkaan bahan pokok yang ada dipasaran. Meski demikian, untuk kenaikan harga memang sempat terjadi namun tidak terlalu signifikan dibanding dengan tahun-tahun sebelum pandemi.
"Kalau lonjakan memang ada tapi hanya sebentar misalnya cabai, dan daging bahkan kemarin Pak Wali juga mengadakan bazar daging murah segar di 7 kelurahan, ini ajid cukup membantu bagi masyarakat menengah kebawah," tambahnya.
Terkait lonjakan harga cabai diprediksi karena saat musim cabai tiba justru beberapa wilayah dilanda hujan hingga banjir yang menyebabkan beberapa petani cabai harus mengalami kerugian dan membuat harga di pasaran mengalami lonjakan.
Tri mengatakan, adanya larangan mudik juga berimbas pada stok bahan pangan yang berlimpah di kota semarang. Karena sedikitnya pendatang yang masuk ke Kota Semarang membuat stok dan harga kebutuhan pokok stabil.
"Dengan adanya larangan mudik justru stok kita melimpah karena pendatang dari luar kota tidka masuk semarang dan tidak banyak belanja tapi harga tetap stabil misal ada kenaikan hanya sebentar," pungkasnya.
- Disdagkop-UKM Kabupaten Magelang Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
- Awal 2022, Produsen Pipa Asal Belanda Investasi Rp1,7 triliun di KIT Batang
- Walikota Semarang Borong Produk UMKM Warga Kecamatan Gayamsari