Dinas Kesehatan Kabupaten Batang masih temukan bahan makanan yang mengandung boraks.
- Penuhi Stok PMI, Ratusan Personel Polisi, ASN dan Wartawan Setor Darah
- Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di Jateng, Prokesnya Harus Diperketat
- PMI Batang Dan POPTI Bantu Penderita Talasemia Dapatkan Darah Leucodepleted Berkualitas
Baca Juga
Dinas Kesehatan Kabupaten Batang masih temukan bahan makanan yang mengandung boraks.
Kasi Kefarmasian dan Alat kesehatan Dinas Kesehatan Batang, Endang Mandarati menemukan hal itu saat monitoring pemeriksaan makanan di Pasar Induk Batang.
"Namanya Bleng atau bahan tambahan pangan, biasa untuk lontong atau makanan lain," katanya di lokasi, Jumat (30/4)
Ia mengatakan meminta pedagang untuk tidak menjual bleng dan jika bisa dikembalikan ke produsenya.
Pihaknya memang belum mengenakan sanksi dan hanya memberi imbauan pada para pedagang.
Selain bleng, pihaknya mengecek berbagai makanan mulai dari mie basah, kolang kaling, kerupuk dan tahu. Metode pengecekkan denga rapid tes visual.
"Tapi selain bleng, hasilnya negatif semua. Tidak ada yang mengandung formalin, boraks atau bahan kimia berbahaya lainnya semisal rhodamin B," jelasnya.
Endang Mandarati menjelaskan bahan kimia berefek pada tubuh jika terlalu sering dikonsumsi.
Ia menjelaskan zat kimia bisa terus menumpuk hingga bisa mengakibatkan kanker.
- BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sekali Suntik Johnson & Johnson
- Pemkab Rembang Pastikan BPJS Kesehatan Warga Kurang Mampu Kembali Aktif
- Antisipasi Meluasnya PMK, Dispertan PP Karanganyar Ajukan 10.000 Vaksin