Dinkes Demak Gandeng Relawan dalam Tim Penanggulangan Zoonosis

FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) siap melakukan mendukung Dinkes Demak dalam menanggulangi Leptosirosis dalam Tim Penanggulangan Zoonosis. RMOL Jateng
FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) siap melakukan mendukung Dinkes Demak dalam menanggulangi Leptosirosis dalam Tim Penanggulangan Zoonosis. RMOL Jateng

Keseriusan Dinas Kesehatan Demak dalam menanggulangi Zoonosis terutama Leptosirosis, membuat wilayah tersebut dijadikan sebagai pilot project dalam penanganan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Sub koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Demak, Tri Handayani mengatakan, Zoonosis merupakan penyakit dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Salah satunya adalah dari kencing hewan terinfeksi (leptospirosis) karena angka kematian cukup tinggi.

"Sejak tahun 2008 hingga 2023, angka penderita leptospirosis di Demak, mengalami naik turun. Tertinggi pada tahun 2017 dengan 94 kasus dan 26 yang meninggal. Sementara untuk tahun 2023 ini ada 6 kematian dengan 47 kasus," ucapnya.

Walaupun leptospirosis tidak hanya bersumber dari tikus, namun di Demak penyebabnya dari tikus terutama dari air kencing. Pihaknya melakukan penelitian terhadap segala jenis tikus di Demak, dengan hasil semua macam tikus di Demak terindikasi pembawa leptosirosis.

"Dengan rasio tikus positif dan negatif (pembawa leptosirosis) 1 : 12. Sementara Rasio kasus leptospirosis dan tikus positif 1 : 3," terangnya.

Sebagai wilayah dijadikan pilot project untuk menanggulangi, maka pihaknya memberikan Tim Penanggulangan Zoonosis dengan mengandeng relawan kemanusiaan.

"Kami mengajak lintas instansi dan komunitas dalam tim ini, yang terdiri dari beberapa pokja (kelompok kerja) salah satunya dari komunitas relawan, yakni FPRB-BPBD, Tagana, PMI dan Karang Taruna," ucapnya.

Ia berharap dengan adanya sinergitas maka dapat bersama sama mewujudkan Demak nihil zoonosis terutama Leptospirosis dengan memberikan sosialisasi langsung ke masyarakat dan melakukan pencegahan terhadap potensi adanya leptosirosis dengan menjaga gaya hidup sehat dan bersih.