Dinsos Kota Semarang Mulai Salurkan BLT Tahap 3 dan 4 

Dinas Sosial kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga terdampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. BLT yang dibagikan mulai 20-23 September ini merupakan penyaluran tahap 3 dan 4.


Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekendar mengatakan, penyaluran tahap 3 dan 4 ini menyasar di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Gunungpati, Pedurungan dan Semarang Barat. 

Dari ketiga sasaran tersebut, paling banyak BLT diberikan di Kecamatan Gunungpati yakni sebanyak 1.356 sasaran.

“Hari ini penyaluran di 3 Kecamatan, di Gunungpati ada 1.356 sasaran, di Pedurungan ada 875 sasaran dan di Semarang Barat ada 55 sasaran,” kata Heroe, Selasa (20/9).

Heroe mengatakan total penerima BLT di 16 Kecamatan untuk tahap ke 3 dan 4 ini adalah 13.353 sasaran. Sementara pada tahap 1 dan 2 sudah tersalurkan sekitar 47 ribuan sasaran. Sejauh ini pada penyaluran BLT tahap 1 dan 2 sudah mencapai 97 persen.

“3 persen yang tidak tersalurkan ini ada beberapa alasan seperti penerima sudah meninggal dan tidak ada ahli waris, atau penerima BLT sudah pindah,” tuturnya.

Heroe mengaku dalam penyaluran BLT sejak tahap pertama tidak mengalami kendala. Hanya saja, ada beberapa masyarakat yang mengeluh karena tidak mendapatkan BLT tersebut. 

Pasalnya, masyarakat yang mendapat BLT adalah mereka yang datanya sudah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kemensos dan sudah pernah mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Jadi banyak yang mengeluh tidak mendapat BLT karena datanya yang menentukan itu dari Kemensos sesuai dari DTKS. Tapi nanti dari Pemkot Semarang akan memberikan bantuan bagi warga yang belum mendapatkan bantuan dari Kemensos,” ujarnya.

Heroe mengatakan dalam minggu ini pihaknya akan menyerahkan 1.500 bantuan sembako bagi warga terdampak kenaikan BBM. 

Bantuan ini didapatkan dari hasil swadaya ASN Pemkot Semarang. Bantuan sembako tersebut akan menyasar pada warga terdampak seperti tukang ojek, nelayan hingga UMKM.

Dinsos nantinya akan meminta data warga yang belum mendapat bantuan dari Kemensos kepada masing-masing wilayah. Harapannya bantuan yang tersalurkan bisa merata.

“Ini sebagai bentuk kepedulian kita bagi warga yang belum mendapat bantuan dari Kementerian. Tapi kita anggarkan pada perubahan tahun ini untuk bantuan bagi warga,” jelasnya.

Dalam perubahan untuk bantuan sembako Dinsos menganggarkan Rp 200 juta yang nantinya akan disalurkan kepada kurang lebih 1.500 penerima. 

Heroe mengatakan meski belum bisa menjangkau semua lapisan, namun hal tersebut sudah sesuai dengan arahan Wali Kota Semarang dan Sekretaris Daerah.

“Kami ajukan perubahan Rp 200 juta, nanti per paket sembakonya sekitar rp 150 ribu. Pengadaan sembako ini nantinya akan memberdayakan UMKM sehingga akan meningkatkan perekonomian UMKM juga,” pungkasnya.