- Pasar Imlek Semawis Pecinan Semarang, Imlek 2025 Ini Berbeda
- Komunitas Kebaya Ajak Kaum Ibu Bermental Tangguh
- Tradisi Sewu Kupat Gunung Muria Kudus Didaftarkan HAKI Kemenkumham
Baca Juga
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus makin massif memberikan edukasi kepada masyarakat di Pegunungan Patiayam terkait penemuan harta karun berupa fosil purba.
"Kami terus memberikan edukasi kepada warga desa untuk segera melaporkan ke pihak petugas Museum Patiayam jika menemukan fosil. Karena proses ekskavasi dan menyusun anatomi fosil sangat rumit dan butuh keahlian khusus," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah usai mendampingi kunjungan Pj Bupati Kudus di Museum Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, Selasa (30/1).
Sebelum pihak Museum Patiayam dan Disbudpar Kudus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait fosil, kata Mutrikah, banyak warga desa menggali sendiri dan membawa temuan rangka fosil purba dimasukkan karung ke pihak museum.
Mutrikah mengaku gembira atas perhatian dari Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie telah memberikan arahan untuk memperbaiki tata kelola museum melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.
"Harapan kami ada komunikasi lebih lanjut tentang arahan pengelolaan, bagaimana ke depan Kudus punya daya tarik wisata edukasi yang baik," kata Mutrikah.
Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie mengapresiasi, upaya Dibudpar Kudus atas dalam merawat dan menata Museum Patiayam, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat. Sebab koleksi purbakala Patiayam adalah warisan sejarah tak ternilai harganya.
"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan Disbudpar, sehingga bisa dinikmati masyarakat. Karena warisan itu sejarah yang tak ternilai dan saya berharap museum menjadi destinasi wisata edukasi yang mendidik" ujar Hasan Chabibie baru menjabat belum genap sebulan ini.
Ia pun berharap lebih banyak masyarakat mengenal Museum Purbakala Patiayam karena salah satu pusat informasi dan sejarah. Ia juga merencanakan penerapan teknologi animasi 3 Dimensi untuk memberikan gambaran lebih hidup kepada wisatawan terkait fosil yang ditemukan.
Sebelumnya, tujuh desa penyangga Situs Patiayam di Kudus, terus didorong ikut menyelamatkan fosil purba di kawasan tersebut. Hal itu karena hampir setiap tahun, ada laporan dari warga yang menemukan fosil purba.
Ketujuh desa tersebut, yakni Desa Rejosari dan Kandangmas (Kecamatan Dawe) serta Desa Terban, Honggosoco, Gondoharum, Klaling, dan Tanjung Rejo (Kecamatan Jekulo). Dengan adanya dukungan tujuh desa penyangga, diharapkan nantinya ada pengembangan wisata di semua desa penyangga.
Keberadaan Situs Purbakala Patiayam Kudus telah ditetapkan sebagai museum dan terdaftar di tingkat nasional sejak tahun 2019. Musueum setempat sudah memiliki 10.000 lebih koleksi fosilnya. Oleh sebab itu, Pemkab Kudus mengajak masyarakat di desa penyangga untuk turut menyelamatkan fosil purba jika ditemukan di kawasan situs.
- Karnaval Pembangunan, Tampilkan Kirab Budaya dan Aneka Mobil Hias
- Metra Budaya Sosialisasikan Cukai Tembakau Melalui Festival Budaya
- 'Magelang Tempo Doeloe' Sukses Ajak Warga Bernostalgia