Disdik Dan TNI Polri di Salatiga Beda Pendapat Soal Pelaksanaan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga beda pendapat dengan TNI Polri dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Salatiga.

Baca Juga

Kepala Disdik Salatiga Yuni Ambarwati membenarkan hal tersebut. Ia mengaku telah merapatkan serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga jika pelaksanaaan lebih 'nyaman' di lakukan dengan sistem 'door to door' tiap sekolahan.

"Kani sejalan dengan DKK Salatiga yang mengadakan vaksinasi 'door to door' ke sekolah-sekolah karena data akan mudah diteketahui berapa anak yang sudah menjalankan (vaksinasi)," kata Yuni Ambarwati kepada wartawan, Jumat (17/12).

Yuni menyebutkan, jika pihak TNI Polri dalam hal juga akan menggelar vaksinasi massal terpusat di satu titik untuk beberapa sekolahan sekaligus.

Hal sama disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Kota Salatiga dr Prasit Al Hakim. Prasit menyebut, jika sistem 'door to door' ke sekolahan akan memudahkan tim pelaksana dalam hal ini tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas.

"Sedangkan dari pihak TNI Polri terakhir kita mendapatkan informasi akan terpusat di satu titik tapi tetap di sekolahan. Cuma memang si anak beda sekolahan diminta datang ke lokasi vaksin di sekolahan tertentu yang ditunjuk," paparnya.

Pada prinsipnya, aku Prasit, semua cara bisa dilakukan. Tinggal saat ini hanya perlu koordinasi saja.

"Kalau massal seperti dewasa dan lansia mungkin direpotkan transportasinya. Etlis, pada prinsipnya semua bisa berjalan tinggal tunggu stok vaksin saja," imbuhnya.

DKK Salatiga sendiri, akunya, telah menyebarkan informasi jika pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak umur 6-11 tahun akan dilakukan di sekolah-sekolah dengan jadwal yang akan dikoordinasikan Puskesmas dengan sekolah di wilayahnya dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin Covid-19.